Tingkat Kepatuhan Pemeriksaan Kanker Paru-paru Menurun Setelah Screening Awal

Studi menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap pemeriksaan kanker paru-paru berkurang setelah screening awal, meskipun berhubungan dengan deteksi kanker yang lebih baik. Penurunan ini dapat berdampak pada efektivitas program deteksi dini dan berpotensi mempengaruhi angka kematian terkait kanker paru.

Penurunan tingkat kepatuhan dalam pemeriksaan kanker paru-paru (LCS) terjadi setelah pemeriksaan awal, meskipun kepatuhan berhubungan dengan deteksi kanker paru-paru yang lebih tinggi, baik secara keseluruhan maupun pada tahap awal. Studi ini dipublikasikan pada 18 Maret di JAMA Network Open.

Penelitian yang dipimpin oleh Roger Y. Kim, M.D., dari Universitas Pennsylvania, melibatkan orang dewasa berusia 55 hingga 75 tahun, yang pernah atau sedang merokok dan telah menjalani LCS dasar antara 1 Januari 2015 dan 31 Desember 2018. Penelitian mengevaluasi tingkat kepatuhan LCS tahunan selama dua putaran berikutnya (T1 dan T2).

Dari 10.170 individu yang menjalani LCS dasar, tingkat kepatuhan pada putaran T1 dan T2 masing-masing adalah 61,2% dan 50,5%. Mereka yang patuh pada T1 cenderung tetap patuh pada T2. Selama 36 bulan tindak lanjut, 2,7% peserta didiagnosis dengan kanker paru-paru dan tingkat diagnosisnya pada T0, T1, dan T2 adalah 1,3%, 0,7%, dan 0,8%, secara berurutan. Terdapat pula proporsi lebih tinggi kanker paru tahap awal di antara mereka yang patuh pada screening di T2.

Temuan menunjukkan bahwa penurunan kepatuhan LCS tahunan bisa digunakan sebagai metrik kualitas untuk program LCS yang bertujuan memaksimalkan manfaat deteksi dini kanker paru-paru, serta mengurangi kematian terkait kanker paru. Beberapa penulis mengungkapkan hubungan dengan industri biofarmasi.

Tingkat kepatuhan untuk pemeriksaan kanker paru-paru menurun setelah screening awal, dengan implikasi penting bagi deteksi dini kanker. Walaupun kepatuhan tinggi berhubungan dengan diagnosis yang lebih baik, penurunan kepatuhan tetap menjadi perhatian bagi efektivitas program LCS. Adanya hubungan penulis dengan industri biofarmasi menunjukkan potensi bias dalam penelitian.

Sumber Asli: www.healthday.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *