Tingkat Kepatuhan Screening Kanker Paru Menurun Setiap Tahunnya

Tingkat kepatuhan pada screening kanker paru-paru menurun setelah screening awal. Penelitian dengan 10,170 peserta menunjukkan bahwa kepatuhan pada ronde T1 dan T2 masing-masing adalah 61,2% dan 50,5%. Tingkat diagnosis kanker paru-paru lebih tinggi pada yang taat screening. Temuan ini mendukung penggunaan kepatuhan tahunan sebagai metrik kualitas dalam program screening.

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan screening kanker paru-paru menurun setelah screening awal. Penelitian ini melibatkan 10,170 orang berusia 55 hingga 75 tahun yang pernah atau sedang merokok dan menjalani screening dasar antara 2015 dan 2018. Adapun tingkat kepatuhan selama dua ronde berikutnya, T1 dan T2, masing-masing adalah 61,2% dan 50,5%. Studi ini menemukan bahwa kepatuhan pada T1 berhubungan signifikan dengan kepatuhan pada T2.

Selama 36 bulan tindak lanjut, terdapat 2,7% peserta didiagnosis dengan kanker paru-paru. Tingkat diagnosis kanker paru-paru bagi individu yang taat screening lebih tinggi, yaitu 1,0% selama ronde T1 dan 1,3% pada T2, dibandingkan yang tidak taat. Proporsi kanker paru-paru stadium dini juga lebih tinggi pada individu yang mematuhi screening dibandingkan dengan yang tidak (73% vs 25%).

Para peneliti menyatakan bahwa penurunan tingkat kepatuhan tahunan setelah ronde awal mendukung penggunaan kepatuhan tahunan sebagai metrik kualitas dalam program LCS. Program ini bertujuan memaksimalkan deteksi dini kanker paru-paru dan mengurangi angka kematian terkait kanker paru.

Studi ini menunjukkan bahwa meskipun kepatuhan pada screening kanker paru-paru bisa meningkatkan deteksi kasus, tingkat kepatuhan menurun setelah screening awal. Penemuan ini mendukung perlunya pengukuran kepatuhan tahunan untuk meningkatkan deteksi dini dan mengurangi kematian akibat kanker paru-paru.

Sumber Asli: www.healthday.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *