Tingkat kepatuhan terhadap skrining kanker paru-paru menurun setelah skrining dasar, dengan 61,2% dan 50,5% di putaran T1 dan T2. Hubungan antara kepatuhan menunjukkan dampak pada deteksi dini kanker paru yang lebih baik.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan terhadap skrining kanker paru-paru (LCS) menurun setelah skrining dasar. Penelitian ini dilakukan oleh Roger Y. Kim, M.D., dan timnya yang melibatkan orang dewasa berusia 55 hingga 75 tahun yang memiliki riwayat merokok. Penelitian ini melacak kepatuhan LCS selama dua putaran setelah putaran dasar.
Dari 10.170 individu yang menerima skrining dasar, tingkat kepatuhan untuk putaran pertama (T1) dan kedua (T2) masing-masing adalah 61,2% dan 50,5%. Peneliti menemukan adanya hubungan signifikan antara kepatuhan T1 dan T2. Selama 36 bulan, 2,7% peserta didiagnosis kanker paru-paru dengan tingkat diagnosis untuk T0, T1, dan T2 adalah 1,3%, 0,7%, dan 0,8%.
Kadar diagnosis kanker paru-paru lebih tinggi di antara mereka yang mematuhi LCS pada kedua putaran, yaitu T1 (1,0% dibanding 0,2%) dan T2 (1,3% dibanding 0,2%). Proporsi kanker paru stadium awal juga lebih tinggi di antara individu yang mematuhi LCS pada T2 dibanding yang tidak (73% versus 25%).
Penulis menyatakan bahwa penurunan tingkat kepatuhan LCS tahunan mendukung penggunaan metrik kualitas pada program LCS untuk meningkatkan deteksi dini kanker paru-paru dan mengurangi kematian terkait kanker paru-paru.
Tingkat kepatuhan terhadap skrining kanker paru-paru mengalami penurunan setelah skrining dasar. Keterkaitan antara kepatuhan di putaran T1 dan T2 menunjukkan pentingnya kepatuhan dalam deteksi dini kanker paru-paru. Program LCS perlu menekankan aspek kepatuhan untuk mengurangi angka kematian akibat kanker paru-paru.
Sumber Asli: www.physiciansweekly.com