Uji Saliva di Rumah untuk Deteksi Kanker Prostat

Uji saliva di rumah dapat mendeteksi risiko kanker prostat lebih akurat daripada uji darah PSA. Ini membantu diagnosis lebih awal dan pengurangan intervensi tidak perlu. Kanker prostat adalah kanker kedua paling umum pada pria, dan pengujian ini memberikan harapan baru dalam deteksi.

Sebuah uji saliva di rumah dapat membantu mendeteksi risiko kanker prostat dengan lebih akurat dibandingkan uji darah. Dengan meningkatnya jumlah kasus kanker prostat, terutama di kalangan pria muda, pengujian ini dapat memfasilitasi diagnosis lebih awal dan perawatan yang lebih berhasil.

Kanker prostat adalah kanker yang paling umum kedua pada pria dan berasal dari kelenjar di sistem reproduksi pria yang memproduksi cairan untuk semen. Meskipun umumnya tumbuh lambat, kanker ini juga dapat menyebar dengan cepat dan membahayakan.

Saat ini, tidak ada standar untuk skrining kanker prostat. Pemeriksaan umum meliputi pengambilan darah untuk tes kandungan antigen spesifik prostat (PSA) atau pemeriksaan rektal, keduanya memerlukan tindak lanjut untuk diagnosis yang tepat. Uji PSA hanya menunjukkan masalah pada kelenjar, bukan secara pasti kanker prostat.

Uji saliva, di sisi lain, menganalisis DNA untuk menemukan perubahan genetik kecil yang terkait dengan kanker prostat. Uji ini lebih efektif dalam mendiagnosis risiko kanker pada pria berisiko tinggi dibandingkan dengan hasil PSA tinggi.

“Saat ini, tidak ada metode yang dapat diandalkan untuk mendeteksi kanker prostat agresif, namun studi ini membawa kita selangkah lebih dekat untuk menemukan penyakit lebih awal pada mereka yang memerlukan perawatan,” kata Naser Turabi dari Cancer Research UK.

Uji saliva diharapkan juga mengurangi intervensi medis yang tidak perlu pada pasien berisiko rendah, sesuatu yang sering terjadi akibat hasil PSA yang tidak membedakan antara tumor agresif dan tidak agresif, yang dapat menyebabkan diagnosis yang tidak perlu.

Kanker prostat sangat umum, hanya kalah dari kanker kulit. Menurut CDC AS, satu dari setiap delapan pria akan mengembangkan kanker prostat. Meskipun sebagian besar akan hidup normal, sekitar 2% pria meninggal akibat kanker ini setiap tahun.

Gejala awal kanker prostat jarang terlihat, tetapi beberapa tanda dapat mencakup: kebutuhan berkemih yang sering, aliran urin yang lemah, nyeri saat berkemih, dan adanya darah dalam semen. Kenali gejala ini untuk deteksi lebih awal.

Uji saliva di rumah menawarkan pendekatan baru dan akurat dalam deteksi risiko kanker prostat yang dapat membantu dalam diagnosis lebih awal dan pengurangan intervensi medis yang tidak perlu. Dengan meningkatnya angka kanker prostat, pengujian genetik dapat menjadi alat penting dalam penyaringan kanker ini.

Sumber Asli: www.timesnownews.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *