Dr. Muzamil Arshad dan kolega mengingatkan bahwa terapi radiasi, khususnya SABR, mungkin meninggalkan kanker mikroskopis setelah pengobatan. Hal ini dapat menyebabkan kekambuhan dan hasil yang buruk bagi pasien. Editorial mendesak penggunaan lebih banyak tes biopsi dan strategi baru untuk mengatasi masalah ini.
Editorial terbaru dalam Oncotarget membahas kekhawatiran tentang pengobatan kanker. Dr. Muzamil Arshad dari University of Chicago Medical Center dan rekannya menunjukkan bahwa terapi radiasi bisa meninggalkan kanker mikroskopis meski pemindaian menunjukkan tumor sudah hilang. Mereka menyerukan peninjauan kembali cara mengevaluasi keberhasilan pengobatan dan tindak lanjut setelah terapi.
Stereotactic ablative radiotherapy (SABR) umum digunakan untuk mengobati berbagai kanker termasuk paru-paru dan hati. Meskipun hasil pemindaian seringkali terlihat baik, penulis mengingatkan bahwa hasil biopsi lanjutan seringkali menunjukkan sel kanker yang terlewat oleh pemindaian. “Residual cancer is identified on histology in 40% of lung, 57-69% of renal cell…”.
Data menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit residual berisiko tinggi mengalami kekambuhan kanker dan memiliki umur yang lebih pendek. Masalah ini juga terlihat pada kanker rektum, serviks, prostat, dan hati. Munculnya kanker yang tidak sepenuhnya hancur dapat menyebabkan penyebaran ke organ jauh.
Editorial ini mendorong penggunaan tes berbasis biopsi dan strategi baru untuk meningkatkan efektivitas SABR. Pendekatan yang menjanjikan meliputi peningkatan dosis radiasi dan penggabungan terapi dengan inhibitor checkpoint imun. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan kontrol tumor lebih baik dengan kombinasi ini, hasilnya masih bervariasi.
Kesimpulannya, komunitas perawatan kanker didorong untuk melihat lebih dari sekadar gambar pemindaian. Kanker residual dapat tetap ada meski terlihat jelas dalam pemindaian, dan mengenali ancaman tersembunyi ini sangat penting untuk meningkatkan hasil jangka panjang.
Editorial ini menyoroti masalah signifikan dalam penanganan kanker terkait kemungkinan kanker residual yang tidak terdeteksi walaupun pemindaian terlihat bersih. Pendekatan baru dan penggunaan teknik biopsi dianjurkan untuk menilai keberhasilan terapi lebih akurat. Ini penting agar tujuan pengobatan tidak hanya mengurangi ukuran tumor, tapi juga menghilangkan penyakit sepenuhnya.
Sumber Asli: www.news-medical.net