Uji klinis menunjukkan micro-ultrasound seefektif MRI dalam mendiagnosis kanker prostat, lebih murah dan efisien. Penelitian ini melibatkan 677 pria dan hasilnya dipresentasikan di Kongres Asosiasi Urologi Eropa, menyoroti keuntungan micro-ultrasound dalam proses diagnosis.
Sebuah uji klinis internasional menunjukkan bahwa biopsi yang dipandu dengan ultrasound resolusi tinggi (micro-ultrasound) efektif dalam mendiagnosis kanker prostat, sama halnya dengan yang menggunakan MRI. Micro-ultrasound lebih murah dan lebih mudah digunakan dibanding MRI. Penelitian ini mempresentasikan hasil di Kongres Asosiasi Urologi Eropa di Madrid dan dipublikasikan di jurnal JAMA.
Dalam uji coba ini, 677 pria menjalani biopsi di 19 rumah sakit di Kanada, AS, dan Eropa. Sebagian dari mereka menjalani biopsi dipandu MRI, sementara yang lain menggunakan micro-ultrasound, baik dengan atau tanpa tambahan MRI. Hasilnya menunjukkan kemampuan micro-ultrasound untuk mendeteksi kanker prostat yang setara dengan MRI.
Perbandingan menunjukkan bahwa micro-ultrasound mampu mendeteksi sebagian besar kanker signifikan, meskipun pasien menerima kedua jenis biopsi. Micro-ultrasound lebih efisien karena tidak memerlukan proses dua langkah seperti biopsi MRI yang membutuhkan interpretasi gambar oleh spesialis.
Micro-ultrasound beroperasi pada frekuensi lebih tinggi, sehingga menghasilkan gambar dengan resolusi tiga kali lipat dibanding ultrasound biasa, dan cukup detail untuk biopsi yang tepat. Urolog dan onkolog dapat dilatih dengan mudah untuk menggunakan dan menginterpretasi gambar dari teknik ini.
Laurence Klotz, seorang profesor di Universitas Toronto, menilai micro-ultrasound menawarkan akurasi diagnosis yang setara dengan MRI, memungkinkan pemeriksaan dan biopsi dilakukan secara langsung tanpa risiko toksisitas. Ini menjadikannya alternatif yang lebih murah dan bisa diakses, serta membebaskan MRI untuk keperluan lain.
Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa micro-ultrasound dapat menggantikan MRI dalam mendiagnosis kanker prostat dengan efektivitas yang sama, lebih murah, dan lebih mudah diakses. Ini memungkinkan proses diagnosis yang lebih cepat dan efisien untuk pasien tanpa meningkatkan risiko.
Sumber Asli: www.socialnews.xyz
