Bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, mengungkap pentingnya diskusi tentang kesehatan ini. Kanker kolorektal adalah yang ketiga paling umum, dengan peningkatan kasus pada individu di bawah 50. Deteksi dini dan pemahaman gejala sangat penting untuk menyelamatkan nyawa. Skrining harus dilakukan lebih awal jika ada riwayat keluarga.
Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, yang memicu diskusi mendesak tentang masalah kesehatan serius ini. Menurut American Cancer Society, kanker kolorektal adalah kanker yang paling umum didiagnosis ketiga pada pria dan wanita. Meskipun angka diagnosis secara keseluruhan menurun sejak tahun 1980-an, tren ini terutama terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Sebaliknya, peningkatan diagnosis pada individu di bawah 50 tahun mengalami kenaikan 2,4 persen dari 2012 hingga 2021.
Pada tahun 2025, American Cancer Society memperkirakan sekitar 154.000 orang akan didiagnosis menderita kanker kolorektal. Mengenali gejala kanker kolorektal penting untuk intervensi dini. Amy Clark, seorang wanita berusia 51 tahun dari West Michigan yang berjuang melawan kanker kolorektal, menekankan pentingnya memperhatikan tubuh kita. Kanker ini merupakan penyebab kematian utama pria di bawah 50 tahun dan penyebab kedua bagi wanita di kelompok usia yang sama.
Clark menceritakan perjalanan sulitnya menuju diagnosis: “Bertahun-tahun mengalami konstipasi, muntah, [dan] sakit perut… Saya tidur Jumat malam selepas bekerja dan baru bangun pada hari Minggu.” Keprihatinan putrinya menciptakan momen krusial ketika ia menemukan ibunya tidak sadar dan memanggil bantuan. Meskipun telah berkonsultasi dengan beberapa dokter, Clark awalnya didiagnosis salah dengan sindrom usus iritabel. Namun, instingnya dan pertanyaan putrinya tentang kemungkinan kanker memaksa dia untuk menjalani kolonoskopi yang mengarah pada diagnosis yang benar.
Dr. Ammar Hassan dari U-M Health West menekankan bahwa penting bagi pasien dari segala usia untuk memperhatikan gejala yang menunjukkan kanker kolorektal. Gejala dapat termasuk perubahan kebiasaan buang air besar, diare atau konstipasi yang persisten, darah dalam tinja, dan kelelahan. Meskipun usia standar untuk skrining kanker kolorektal adalah 50 tahun, Dr. Hassan mengingatkan bahwa rekomendasi kini dimulai pada usia 45 tahun karena kemunculan gejala yang lebih awal. Seseorang dengan riwayat keluarga harus mempertimbangkan untuk melakukan skrining lebih awal, mungkin mulai dari usia 40 atau 10 tahun sebelum anggota keluarga mereka didiagnosis.
Pesan Clark jelas: “Jadilah advokat untuk diri sendiri. Jika ada yang tidak beres – Anda tahu itu tidak beres – pergi ke dokter.” Ia mendorong orang lain untuk menyuarakan kekhawatiran mereka dan mengeksplorasi opsi pengujian seperti tes Cologuard atau kolonoskopi. Dr. Hassan menekankan pentingnya mencari bantuan medis apapun usia jika muncul gejala.
Maret sebagai Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal mengingatkan kita akan pentingnya deteksi dini dan pengakuan gejala. Meningkatnya kasus pada individu di bawah 50 tahun menunjukkan perlunya perhatian ekstra. Disarankan untuk melakukan skrining lebih awal bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga. Advokasi diri sangat penting, dan konsultasi dengan dokter harus dilakukan jika ada gejala mencurigakan.
Sumber Asli: www.fox17online.com