Pria yang menghindari skrining kanker prostat, terutama yang berusia di atas 50 tahun, berisiko 45% lebih tinggi meninggal karena kanker. Skrining awal dapat mengurangi risiko kematian hingga 20%. Kanker prostat adalah penyebab kedua kematian akibat kanker di AS.
Analisis data dari tujuh negara di Eropa menunjukkan bahwa pria yang menghindari skrining kanker prostat, terutama mereka yang berusia di atas lima puluh tahun atau memiliki riwayat keluarga kanker prostat, memiliki risiko 45% lebih tinggi untuk meninggal karena penyakit ini. Skrining PSA dan pemeriksaan rektal digital dapat mendeteksi kanker prostat pada tahap paling awal ketika dapat dirawat dengan baik. Penelitian menyebutkan bahwa pemeriksaan bisa menurunkan risiko kematian pria akibat kanker prostat hingga 20%.
Menurut American Cancer Society, kanker prostat menyebabkan kematian 35.000 pria di AS tahun lalu, menjadikannya penyebab kedua kematian akibat kanker pada pria setelah kanker paru-paru.
Pria yang tidak menjalani skrining kanker prostat berisiko lebih tinggi terkena kematian. Skrining awal terbukti efektif dan bisa menurunkan risiko kematian akibat penyakit ini. Penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya skrining terutama untuk mereka yang berisiko tinggi.
Sumber Asli: wghn.com