Kanker payudara positif HER2 memerlukan seleksi terapi yang tepat. Dr. Sara A. Hurvitz menyoroti pentingnya keputusan klinis dalam konteks pilihan pengobatan yang banyak. Terapetik untuk tumor kecil dan negasi nodus masih kontroversial, sedangkan pendekatan neoadjuvan dan inovasi seperti pemantauan respons gambaran sangat penting untuk hasil yang lebih baik.
Dokter Onkologi memiliki tantangan dalam memilih terapi untuk kanker payudara awal positif HER2. Dalam konferensi 2025, Dr. Sara A. Hurvitz menjelaskan pentingnya memilih terapi yang tepat untuk pasien, mengingat banyaknya pilihan pengobatan yang telah disetujui. Pemilihan terapi harus berdasarkan kondisi pasien agar tidak terlalu berlebihan ataupun kurang dalam pengobatan.
Perlakuan terhadap pasien dengan tumor kecil dan nodus negatif masih jadi perdebatan. Panduan NCCN untuk penyakit stadium I merekomendasikan terapi adjuvan, baik untuk penyakit positif maupun negatif reseptor hormon. Untuk penyakit negatif reseptor hormon, kombinasi kemoterapi dan trastuzumab punya rekomendasi kategori 2B, karena dianggap sesuai berdasarkan konsensus NCCN, walaupun bukti yang ada masih terbatas.
Analisis retrospektif terbaru menunjukkan kelangsungan hidup bebas penyakit invasif 5 tahun adalah 76% untuk pasien tanpa terapi dan 83% dengan trastuzumab. Dr. Hurvitz mencatat pentingnya mempertimbangkan terapi bagi pasien yang sehat meskipun tumor mereka kecil.
Regimen trial APT dengan paclitaxel mingguan dan trastuzumab telah terbukti bermanfaat untuk penyakit node-negatif, tetapi perbandingannya dengan ado-trastuzumab emtansine (T-DM1) masih menjadi pertanyaan. Data menunjukkan kelangsungan hidup bebas penyakit 10 tahun yang lebih baik dengan regimen paclitaxel dibandingkan T-DM1.
Untuk pasien dengan tumor T1c atau nodus positif secara klinis, Dr. Hurvitz merekomendasikan terapi neoadjuvan. Hasil dari trial KATHERINE menunjukkan T-DM1 lebih baik dibandingkan trastuzumab untuk pasien tersebut.
Pertanyaan nodal positif sering muncul saat menentukan terapi neoadjuvan yang tepat. Sebuah analisis menunjukkan bahwa banyak pasien yang awalnya negatif nodus secara klinis, mungkin memiliki nodus positif saat operasi, sehingga terapi neoadjuvan jadi penting untuk dipertimbangkan.
Dr. Hurvitz menyarankan bahwa tidak perlu menggunakan antracyclines, karena bukti menunjukkan bahwa tidak ada keuntungan signifikan dari penggunaannya. Pemberian terapi lain seperti pertuzumab mendapat hasil bermanfaat di stadium nodus positif, tetapi tidak di nodus negatif. Neratinib juga memiliki manfaat terbatas, terlepas dari risiko yang diperoleh.
Pendekatan berorientasi respons sedang dieksplorasi, menggunakan fitur biologis untuk panduan perawatan. Studi PHERGain menunjukkan bahwa PET dapat membantu menyesuaikan terapi setelah neoadjuvan, dan reaksi MRI dapat memandu durasi pengobatan untuk tumor positif HER2.
Dr. Sara A. Hurvitz menyarankan terapi bertahap yang disesuaikan berdasarkan status klinis pasien dalam pengobatan kanker payudara positif HER2. Meskipun pilihan terapi tersedia, pemilihan yang tepat sangat penting untuk hasil terbaik. Antracyclines tidak lagi dibutuhkan, serta pertimbangan untuk terapi neoadjuvan menjadi krusial dalam banyak kasus. Penelitian yang terus berlanjut memungkinkan pengembangan terapi yang lebih personal dan efektif untuk pasien.
Sumber Asli: ascopost.com