Penelitian baru tentang terapi CAR T-cell mengembangkan TIM-3 decoy untuk meningkatkan efektivitas pengobatan Leukemia Limfoblastik Akut B (B-ALL). Terapi ini bertujuan memperbaiki respons CAR-T yang sering kali tidak efektif dan mengatasi masalah kekambuhan yang tinggi pada pasien. Uji coba menunjukkan hasil positif di lab dengan tikus yang dimodifikasi genetik.
Terapi CAR T-cell baru mengatasi masalah kekambuhan pada Leukemia Limfoblastik Akut B (B-ALL) dengan menggunakan “decoy” untuk meningkatkan efisiensi pengobatan. B-ALL, yang merupakan kanker darah agresif dan umum terjadi pada anak, masih memiliki tingkat kekambuhan lebih dari 50% setelah terapi CAR-T. Penelitian berfokus pada alasan CAR-T kadang tidak bereaksi terhadap sel kanker meskipun ada di dalam tubuh, sementara penelitian menunjukkan interaksi antara tumor dan sel imun sebagai kunci permasalahan ini.
Tumor B-ALL memanfaatkan jalur penghambatan imun untuk menghindari serangan sistem kekebalan. Sel kanker ini memproduksi galectin-9 dalam jumlah tinggi, yang berinteraksi dengan TIM-3 pada CAR-T cells. Interaksi ini mengakibatkan CAR-T sel “dimatikan” dan memungkinkan kanker bertahan. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti menciptakan TIM-3 decoy, yang dapat menghalangi interaksi tersebut tanpa menonaktifkan aktivitas imun CAR-T.
Uji lab dengan tikus modifikasi genetik yang memiliki sel B-ALL manusia menunjukkan bahwa CAR-T yang disuntikkan untuk mengeluarkan TIM-3 decoy menunjukkan efektivitas anti-leukemia yang lebih baik dan ketahanan jangka panjang. Meskipun masih dalam tahap praklinis, penelitian ini dapat meningkatkan efektivitas terapi CAR-T dan mengurangi kekambuhan. Pendekatan ini juga berpotensi untuk mengembangkan sel CAR-T yang lebih kuat dan memperluas terapi CAR-T untuk tujuan pengobatan tumor solid di masa depan.
Terapi CAR T-cell yang baru menciptakan decoy untuk menghalangi jalur penghambatan imun, dengan harapan meningkatkan efektivitas dan mengurangi kekambuhan di pasien B-ALL. Penelitian ini menunjukkan hasil positif dalam uji laboratorium dan menjanjikan langkah pertama untuk perbaikan terapi kanker. Ke depan, pendekatan ini bisa memperluas aplikasi terapi CAR-T.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com