Vaksin Kanker PGV001 Tunjukkan Potensi dalam Myeloma dan Tumor Padat

Vaksin PGV001 menunjukkan potensi dalam mengobati kanker myeloma dan tumor padat. Pada uji klinis fase 1, vaksin ini berhasil memicu respons imun di semua pasien yang berisiko tinggi. Temuan ini menandai kemajuan dalam pengembangan vaksin kanker yang dipersonalisasi.

Vaksin kanker PGV001 menunjukkan potensi dalam mengatasi jenis kanker, baik tumor padat maupun myeloma, berdasarkan hasil uji klinis fase 1. Vaksin ini ditujukan pada neoantigen, yaitu protein yang dapat memicu respons imun spesifik untuk setiap pasien yang diobati, dimana semua pasien dianggap berisiko tinggi mengalami kekambuhan penyakit.

Dalam vaksin anticancer, virus biasa dan kanker mempunyai pendekatan yang berbeda. Vaksin untuk kanker melibatkan pelatihan sistem imun untuk mengenali dan mengeliminasi sel tumor. Mengembangkan vaksin kanker lebih kompleks karena setiap kanker pasien memiliki neoantigen unik yang harus ditargetkan.

Pengembangan PGV001 dimulai dengan mengambil sampel kanker pasien, lalu melakukan profil molekuler mendalam untuk mengidentifikasi neoantigen yang dapat diserang. Vaksin yang dipersonalisasi kemudian dibuat untuk menargetkan hingga 10 neoantigen berbeda. Uji klinis fase 1 ini, dipimpin oleh ilmuwan di Icahn School of Medicine, melibatkan 14 pasien, di mana 13 menerima vaksin.

Hasil awal menunjukkan bahwa semua pasien merespon dengan tanda-tanda aktivasi sistem imun terhadap neoantigen, menandakan vaksin berhasil dalam menargetkan kanker. Enam pasien masih hidup setelah lima tahun, dan tiga di antaranya bebas dari kanker. Nina Bhardwaj, MD, PhD, menyatakan bahwa pembuatan vaksin kanker yang dipersonalisasi adalah langkah awal yang menarik dan memberikan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Vaksin PGV001 menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis fase 1, dengan menunjukkan kemampuan untuk mengaktifkan sistem imun terhadap kanker dengan cara yang dipersonalisasi. Meskipun masih dalam tahap awal dan melibatkan jumlah pasien terbatas, temuan ini memberikan harapan baru dalam pengembangan vaksin untuk pengobatan kanker.

Sumber Asli: rarecancernews.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *