City of Hope membuka fase 1 percobaan klinis untuk merawat kanker rektum dengan papaverine. Ini bertujuan meningkatkan efektivitas radiasi dan mengurangi kebutuhan operasi. Penelitian ini mencakup inovasi untuk memperbaiki hasil terapi kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
City of Hope, sebuah organisasi penelitian dan pengobatan kanker terkemuka di AS, telah membuka percobaan klinis fase 1 yang bertujuan untuk mengubah kanker rektum dari penyakit yang biasanya resisten terhadap radiasi menjadi penyakit yang dapat disembuhkan dengan kombinasi radiasi dan kemoterapi. Dr. Terence Williams menjelaskan bahwa meningkatkan efektivitas radiasi dapat menghindari kebutuhan akan operasi, yang sering kali melibatkan kolostomi permanen.
Percobaan ini meneliti penggunaan papaverine, inhibitor enzim investigasi, yang diharapkan dapat meningkatkan sensitivitas sel tumor terhadap radiasi dengan meningkatkan kadar oksigen di dalam tumor. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa papaverine dapat memblokir konsumsi oksigen dalam sel tumor, yang merupakan langkah kunci untuk memaksimalkan penghancuran tumor.
Rencana utama dari percobaannya adalah menentukan profil efek samping dan dosis paling efektif dari papaverine jika diberikan bersamaan dengan radiasi untuk pasien kanker rektum yang telah menyebar ke jaringan terdekat. Pembedahan hanya akan dilakukan jika tumor kambuh setelah terapi radiasi dan kemoterapi.
City of Hope dikenal karena pendekatan “bench to bedside” dalam penelitian medis, dengan memindahkan penelitian dari laboratorium ke percobaan klinis. Inovasi dalam onkologi radiasi, seperti yang diuji dalam percobaan ini, dapat membantu pasien menghindari operasi besar yang mengubah hidup.
Bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, dan kanker rektum menyusun sekitar sepertiga dari seluruh kasus kanker kolorektal. City of Hope berkomitmen untuk menjadikan harapan sebagai kenyataan bagi semua yang terkena kanker dan diabetes.
City of Hope meluncurkan percobaan klinis fase 1 untuk menguji papaverine yang diharapkan dapat meningkatkan kemanjuran radiasi terhadap kanker rektum. Tujuannya adalah menghindari operasi dengan memaksimalkan penghancuran tumor. Dengan pendekatan inovatif dalam onkologi radiasi, diharapkan pasien dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik tanpa intervensi bedah utama.
Sumber Asli: www.biospace.com