Penelitian menunjukkan wanita kulit hitam 40% lebih mungkin meninggal karena kanker payudara dibandingkan wanita kulit putih. Faktor yang menyebabkan disparitas ini termasuk ketidaksetaraan sosial ekonomi, penundaan diagnosis, dan akses ke perawatan berkualitas. Dr. Regina Hampton mengusulkan perlunya skrining lebih awal serta mengatasi bias dalam sistem kesehatan.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita kulit hitam memiliki risiko kematian akibat kanker payudara sekitar 40% lebih tinggi dibandingkan wanita kulit putih. Angka ini bisa mencapai 50% tergantung jenis kanker, menurut situs Mass General Brigham. Studi yang diterbitkan di JAMA Oncology menyebutkan bahwa ketidaksetaraan sosial ekonomi, penundaan diagnosis, dan akses yang tidak memadai terhadap perawatan kanker berkualitas adalah faktor penyebab utama, independen dari biologi tumor.
Dr. Regina Hampton, ahli bedah payudara di Doctors Community Medical Center, membahas faktor-faktor penyebab disparitas ini. Wanita kulit hitam sering didiagnosis kanker payudara pada usia yang lebih muda, biasanya di bawah 50 tahun, sementara kanker lebih umum terjadi pada usia di atas 60. Hal ini menjadi tantangan karena mammogram biasanya baru direkomendasikan mulai usia 40 tahun.
Banyak penyedia layanan kesehatan sering menolak melakukan mammogram pada wanita kulit hitam berusia 30-an, yang mungkin mengakibatkan keterlewatan diagnosis. Untuk itu, disarankan agar pedoman skrining spesifik populasi dipertimbangkan agar kanker dapat terdeteksi lebih awal. Dr. Hampton juga menggarisbawahi perlunya mengatasi bias dan miskomunikasi yang sering terjadi dalam sistem kesehatan, agar semua pasien didengar dan mendapatkan perawatan yang sesuai.
Diskusi ini menyoroti disparitas dalam perawatan kanker payudara antara wanita kulit hitam dan putih. Wanita kulit hitam lebih rentan mengalami diagnosis lebih awal, namun sering kali diabaikan dalam sistem kesehatan. Penting untuk meningkatkan pemahaman di kalangan tenaga kesehatan dan mempertimbangkan pedoman skrining yang lebih spesifik untuk meningkatkan kesempatan diagnosis dini dan perawatan yang lebih baik.
Sumber Asli: www.curetoday.com