Penelitian di Mass General Brigham mengungkap penyebab resistensi kemoterapi pada beberapa kanker, berfokus pada jalur ROS dan mutasi VPS35 yang memengaruhi kematian sel. Hasil ini dapat membantu mengidentifikasi tumor yang resisten dan memahami hubungan antara ROS dan respons pengobatan.
Penelitian di Mass General Brigham menjelaskan bagaimana resistensi terhadap kemoterapi dapat muncul pada beberapa jenis kanker. Fokus penelitian adalah pada jalur yang memanfaatkan spesies oksigen reaktif (ROS) untuk membunuh sel kanker. Temuan ini menunjukkan bahwa mutasi pada VPS35 dapat mencegah kematian sel akibat kemoterapi, yang dapat membantu mengidentifikasi tumor yang resisten terhadap pengobatan.
ROS dalam konsentrasi rendah diperlukan untuk sinyal sel normal, sedangkan kadar tinggi dapat merusak sel dan berkontribusi terhadap penyakit seperti kanker. Mitochondria berperan penting dalam produksi ROS, tetapi pengaruh protein yang merasakan ROS terhadap mitochondria masih belum jelas. Jika ada, ini dapat memengaruhi respons terhadap beberapa terapi anti-kanker.
Peneliti, termasuk Junbing Zhang dan Yousuf Ali, melakukan skrining pada sel kanker untuk menemukan protein yang merasakan ROS. Mereka menemukan mutasi yang meningkatkan resistensi terhadap pengobatan dan mengaitkannya dengan protein VPS35. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa mutasi ini mengakibatkan penurunan level ROS dalam sel.
Selain itu, peneliti menganalisis tingkat ekspresi VPS35 pada 24 pasien dengan kanker ovarium serosa derajat tinggi (HGSOC) yang menerima perawatan di MGCC. mereka mencatat bahwa tingkat VPS35 tumor yang lebih tinggi berhubungan dengan respons pengobatan yang lebih baik dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.
Temuan ini menunjukkan peranan kunci VPS35 dan ROS dalam resistensi kemoterapi pada kanker. Meningkatkan pemahaman tentang jalur ROS dapat membuka kemungkinan strategi pengobatan baru untuk tumor yang resisten.
Sumber Asli: www.news-medical.net
