Tato Besar Tingkatkan Risiko Kanker Menurut Penelitian Baru

Sebuah studi menunjukkan bahwa memiliki tato meningkatkan risiko kanker, dengan risiko kanker kulit naik 137% untuk tato besar dan 173% untuk limfoma. Partikel tinta tato dapat terakumulasi dalam kelenjar getah bening, yang menjadikan risiko kesehatan semakin meningkat.

Sebuah penelitian mengejutkan mengklaim bahwa memiliki tato secara signifikan meningkatkan risiko kanker tertentu. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health ini menganalisis data dari lebih dari 2.000 pasangan kembar, membandingkan tingkat kanker antara yang bertato dan yang tidak. Partisipan dengan tato memiliki kemungkinan 62% lebih tinggi didiagnosis kanker dibanding yang tidak bertato, dengan risiko kanker kulit meningkat 137% untuk tato yang lebih besar dari telapak tangan.

Risiko untuk limfoma, jenis kanker darah, meningkat hingga 173%. “Penelitian kami menunjukkan meningkatnya risiko limfoma dan kanker kulit di antara individu bertato,” ungkap peneliti. Partikel tinta tato terakumulasi di kelenjar getah bening dan mungkin berpindah ke organ lain.

Tinta tato yang paling sering digunakan adalah tinta hitam yang mengandung produk jelaga seperti karbon hitam, yang dianggap mungkin karsinogenik oleh International Agency for Research on Cancer (IARC). Senyawa azo dalam tinta berwarna juga berpotensi mengeluarkan amina aromatik karsinogenik setelah terpapar sinar matahari atau saat dihapus dengan laser.

“Tinta tato memicu peradangan yang dapat menyebabkan peradangan kronis dan peningkatan risiko proliferasi sel abnormal, terutama kanker kulit dan limfoma,” tambah studi tersebut. Penelitian ini muncul saat jumlah orang yang bertato telah meningkat secara signifikan, mencapai 20-25% di beberapa negara, dan hampir dua kali lipat di kalangan generasi muda.

Penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki tato dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker kulit dan limfoma. Dengan meningkatnya popularitas tato, penting bagi individu untuk waspada terhadap risiko karsinogenik yang mungkin terkait dengan tinta tato. Peneliti mendorong kesadaran tentang efek jangka panjang dari partikel tinta yang dapat terakumulasi dalam tubuh.

Sumber Asli: www.ndtv.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *