Aspirin dosis rendah harian diketahui dapat mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan berpotensi menurunkan risiko kanker kolorektal. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pasien kanker kolorektal yang mengonsumsi aspirin memiliki risiko kekambuhan yang lebih rendah. Namun, penggunaan aspirin harus dilakukan dengan bimbingan dokter.
Aspirin dosis rendah harian memiliki manfaat kesehatan, termasuk pengurangan risiko serangan jantung dan stroke. Penelitian juga menggali potensi aspirin dalam pencegahan kanker dan mencegah kekambuhan kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi aspirin berisiko lebih rendah terkena kanker kolorektal dan polip.
Sebuah studi terbaru melibatkan 626 pasien kanker kolorektal dengan mutasi gen PIK3CA. Pasien dibagi menjadi dua kelompok selama 3 tahun: satu kelompok mengonsumsi aspirin harian dan satu kelompok lainnya mengonsumsi plasebo. Hasilnya menunjukkan pasien yang mengonsumsi aspirin harian memiliki risiko kekambuhan kanker 55% lebih rendah.
Temuan ini dipresentasikan di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025. Penelitian tentang aspirin dalam pencegahan kanker masih terus berlanjut. Menurut Matthew B. Yurgelun, MD, sifat aspirin dalam mencegah kanker sudah diteliti, tetapi hasilnya terkadang saling bertentangan.
Dokter mungkin merekomendasikan aspirin dosis rendah harian untuk orang yang berisiko tinggi serangan jantung atau stroke. Aspirin membantu mengencerkan darah, sehingga mempersulit pembentukan gumpalan. Namun, untuk mereka yang telah diresepkan aspirin untuk masalah jantung, mungkin ada manfaat tambahan dalam mengurangi risiko kanker kolorektal.
Konsumsi aspirin setiap hari juga bisa berisiko. Ini dapat menyebabkan masalah serius pada beberapa orang. Sebelum mulai mengonsumsi aspirin atau NSAID lainnya secara rutin, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Penelitian menunjukkan aspirin dosis rendah harian dapat mengurangi risiko kekambuhan kanker kolorektal. Namun, idealnya penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dokter agar dapat menghindari risiko potensial yang berbahaya. Konsultasi dengan dokter menjadi langkah penting sebelum memulai regimen pengobatan ini.
Sumber Asli: www.cancer.org