Pendaftaran Simposiun Kanker Payudara 2025 Dibuka

Simposiun Kanker Payudara 2025 akan diadakan pada 12 April di Detroit Marriott Troy. Keynote oleh Dr. Sara Hurvitz dan Dr. Kelly Hewitt, serta presentasi oleh anggota MDT Karmanos. Pendaftaran dibuka hingga 10 April, dengan biaya bervariasi untuk peserta.

Institut Kanker Barbara Ann Karmanos dan Universitas Wayne mengundang pendaftaran untuk Simposiun Kanker Payudara 2025 yang akan diadakan pada 12 April, dari pukul 08.00 hingga 15.00 di Detroit Marriott Troy, Michigan. Pembicara utama tahun ini adalah Dr. Sara Hurvitz dan Dr. Kelly Hewitt, yang akan membahas penggunaan antracycline dan navigasi lanskap kanker payudara.

Hadeel Assad, M.D., seorang onkologis medis dan ketua bersama simposium, menegaskan pentingnya pembicara tersebut dalam membahas inovasi terbaru dalam pengobatan kanker payudara. Dia juga menyebutkan adanya banyak kemajuan dalam perawatan yang akan dibagikan oleh rekan-rekannya di Karmanos dan seluruh sistem Perawatan Kesehatan McLaren.

Beberapa presenter lain termasuk Dr. Jalian Elayoubi, Dr. Guillermina Nava, dan Dr. Lawrence Flaherty, yang akan memberikan update penting mengenai kanker payudara. Biaya pendaftaran adalah $125 untuk dokter dan apoteker, dan lebih rendah untuk penyedia kesehatan lainnya. Pendaftaran ditutup pada 10 April.

Simposiun Kanker Payudara 2025 menawarkan kesempatan berharga bagi profesional medis untuk belajar dari pakar terkemuka. Pembicara utama dan presentasi yang dijadwalkan akan memberikan wawasan mendalam tentang inovasi dalam pengobatan kanker payudara. Pendaftaran dibuka dengan berbagai tingkat biaya, dan peserta dihimbau untuk mendaftar sebelum tenggat waktu 10 April.

Sumber Asli: www.mclaren.org

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *