Penjelasan Kanker Kolorektal: Tanda, Risiko, dan Tips Pencegahan

Kanker kolorektal meningkat kasusnya, terutama pada orang di bawah 55 tahun. Kanker ini ditandai dengan pertumbuhan polip yang abnormal dan memerlukan skrining rutin, terutama bagi mereka yang berisiko. Tanda-tanda termasuk pendarahan dan perubahan tinja. Faktor risiko meliputi usia, riwayat keluarga, dan pola makan. Pencegahan melalui diet seimbang, moderasi alkohol/rokok, dan olahraga sangat dianjurkan.

Kanker kolorektal atau kanker usus besar semakin diperbincangkan belakangan ini, terutama setelah beberapa kasus kematian selebritas seperti Chadwick Boseman. Menurut American Cancer Society, diperkirakan pada tahun 2025, akan ada sekitar 107,320 kasus baru kanker kolorektal di AS. Meskipun angka kanker kolorektal menurun sekitar 1% per tahun pada orang dewasa di atas 55 tahun, angka tersebut meningkat 2.4% setiap tahun untuk orang di bawah 55 tahun.

Kanker kolorektal terjadi pada usus besar ketika polip abnormal tumbuh menjadi sel kanker. Polip umumnya kecil dan mungkin tidak menimbulkan gejala. Skrining rutin sangat dianjurkan, terutama jika memiliki faktor risiko atau menunjukkan tanda-tanda kanker kolorektal. Penelitian dari Yale menunjukkan perbedaan pertumbuhan kanker kolorektal antara pria dan wanita; wanita cenderung memiliki risiko lebih rendah, tetapi lebih mungkin mengembangkan kanker kolorektal sisi kanan, yang lebih agresif.

Tanda-tanda kanker kolorektal meliputi:
– Pendarahan dari rektum
– Darah dalam tinja
– Perasaan usus tidak kosong
– Perubahan kebiasaan buang air besar atau konsistensi tinja
– Sembelit atau diare
– Nyeri perut, ketidaknyamanan atau kram yang sering
– Penurunan berat badan mendadak.

Faktor risiko kanker kolorektal meliputi:
– Usia 50 tahun ke atas
– Riwayat keluarga kanker kolorektal
– Penyakit radang kronis seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn
– Pola makan tinggi lemak dan rendah serat
– Konsumsi alkohol
– Merokok
– Gaya hidup tidak aktif
– Obesitas.

Untuk mengurangi risiko kanker kolorektal:
1. Skrining: Mulai skrining sekitar usia 45 tahun, lebih awal jika ada faktor risiko.
2. Nutrisi: Konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian agar kaya nutrisi. Buah seperti beri, anggur, dan brokoli mengandung bahan alami yang baik untuk pencegahan kanker.
3. Moderasi: Kurangi konsumsi alkohol dan rokok untuk menurunkan risiko kanker.
4. Olahraga: Lakukan aktivitas fisik secara teratur, targetkan 150 menit per minggu, atau 20-30 menit per hari untuk menjaga kesehatan dan berat badan.

Kanker kolorektal adalah masalah kesehatan serius yang mempengaruhi banyak individu. Memahami tanda, faktor risiko, dan langkah pencegahan dapat membantu dalam deteksi dini dan mengurangi risiko. Skrining secara rutin dan gaya hidup sehat sangat penting dalam memerangi penyakit ini. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat dan pemantauan kesehatan.

Sumber Asli: www.cnet.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *