Simposium ASCO GU 2025 menghasilkan beberapa kemajuan penting dalam pengobatan kanker ginjal, termasuk kombinasi Lenvima dan Welireg serta pemanfaatan KIM-1 sebagai biomarker. Penelitian ctDNA juga menunjukkan potensi dalam pemantauan penyakit, meskipun masih diperlukan data lebih lanjut untuk implementasi.
Pada simposium 2025 American Society of Clinical Oncology (ASCO) untuk Kanker Genitourinari, terdapat beberapa perkembangan penting bagi pasien kanker ginjal, menurut Dr. Emre Yekedüz. Ia merupakan ahli onkologi medis di Dana-Farber Cancer Institute, Boston.
Tiga poin kunci dari simposium yaitu:
1. Kombinasi Lenvima (inhibitor kinase tirosin) dan Welireg (inhibitor HIF-2α) menunjukkan janji dalam pengobatan lini kedua bagi pasien kanker ginjal metastatik, dengan tingkat respons objektif 47% dalam uji fase 2.
2. KIM-1 (molekul cedera ginjal) menjadi biomarker yang menjanjikan dalam memprediksi prognosis pasien metastatic clear cell RCC yang menerima Opdivo (nivolumab) dan Yervoy (ipilimumab).
3. Casdatifan, inhibitor HIF-2α yang baru dalam pengembangan, menunjukkan 30% tingkat respons objektif sebagai agen tunggal pada pasien dengan RCC metastatik.
Lebih lanjut, kombinasi Lenvima dan Tevimbra (inhibitor checkpoint imun) menunjukkan tingkat respons objektif hampir 90% pada kasus RCC defisiensi fumarat hidratase yang langka, mengindikasikan potensi penggunaan sebagai pengobatan lini pertama.
ctDNA adalah biomarker berguna yang digunakan untuk skrining kanker dan memonitor kemajuan penyakit. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana ctDNA bisa digunakan untuk memilih pasien baik sebelum maupun sesudah operasi. Penelitian seperti CALYPSO trial menyelidiki efikasi kombinasi Imfinzi dan savolitinib pada pasien RCC papiler.
KIM-1 juga menjadi perhatian di ASCO GU 2025, di mana hasilnya menunjukkan bahwa penurunan KIM-1 dapat memberikan indikasi prognosis pada pasien pengobatan Opdivo dan Yervoy. Namun, diperlukan lebih banyak data untuk memvalidasi penggunaan klinisnya.
ASCO GU 2025 menghadirkan berbagai kemajuan menjanjikan untuk pengobatan kanker ginjal, termasuk kombinasi pengobatan dan penggunaan biomarker baru. Kombinasi Lenvima dan Welireg serta keberadaan KIM-1 adalah dua perkembangan penting. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menerapkan ctDNA dalam praktik klinis secara efektif.
Sumber Asli: www.curetoday.com