Kanker kolorektal menjadi perhatian di Wisconsin, dengan deteksi dini melalui kolonoskopi menjadi metode yang efektif. Gaya hidup sehat, termasuk diet tinggi serat dan menghindari daging olahan, penting untuk mengurangi risiko. Umur pemindaian yang disarankan adalah 45 tahun, lebih awal bagi yang berisiko.
Kanker kolorektal adalah kanker kedua paling umum di Wisconsin. Kanker ini sering berkembang tanpa gejala, sehingga deteksi dini sangat penting. Meskipun beberapa orang menganggap pemindaian itu menakutkan, dokter menegaskan bahwa itu penting. Pilihan pemindaian meliputi tes FIT atau Cologuard yang nyaman dilakukan di rumah, namun, tidak seefektif kolonoskopi yang dapat mengangkat polip dan pertumbuhan kanker.
Dokter Heather Osterbrink menyatakan, “Jika kita mengangkat polip, kita bisa mengurangi risiko kanker kolorektal hingga 90%.” Kolonoskopi biasanya berlangsung antara 20 menit hingga satu jam dan pasien bisa pulang pada hari yang sama. Selain itu, perubahan gaya hidup juga dapat menurunkan risiko kanker kolorektal, seperti meningkatkan asupan serat 10-15 gram per hari dan mengonsumsi diet seimbang dengan lebih banyak buah dan sayur.
Hindari daging olahan, daging merah, dan minuman manis. Merokok juga merupakan faktor risiko utama kanker kolorektal. Gejala kanker kolorektal meliputi perubahan kebiasaan buang air besar, perdarahan saat buang air besar, dan penurunan berat badan. Umur untuk melakukan pemindaian kanker kolorektal dimulai dari 45 tahun, kecuali jika ada riwayat keluarga atau kondisi seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
Deteksi dini dan perubahan gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah kanker kolorektal. Kolonoskopi merupakan metode pemindai paling efektif yang dapat mengurangi risiko kanker secara signifikan. Mengadopsi pola makan sehat dan berhenti merokok juga dapat berkontribusi dalam pencegahan kanker ini. Deteksi dini semakin penting bagi individu berisiko tinggi.
Sumber Asli: www.wsaw.com