Diagnosis diabetes tipe 2 dapat mengindikasikan risiko kanker yang lebih tinggi. Penelitian menunjukkan penderita diabetes memiliki probabilitas lebih besar terhadap kanker, terutama kanker saluran cerna. Oleh karena itu, penting untuk mengelola diabetes dengan baik dan berbicara tentang skrining kanker dengan penyedia layanan kesehatan.
Diagnosis diabetes tipe 2 tidak hanya mengubah pola makan serta aktivitas fisik, tetapi bisa jadi mengisyaratkan risiko kanker yang lebih besar. Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan yang mengkhawatirkan antara diabetes dan kanker, yang perlu disikapi dengan serius oleh komunitas medis dan individu yang terdiagnosis.
Sebanyak 23.000 orang yang baru didiagnosis dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa kelompok ini memiliki risiko kanker yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 71.000 orang tanpa diabetes. Pria dengan diabetes baru memiliki risiko kanker terkait obesitas 48% lebih tinggi, sedangkan wanita meningkat 24%. Kanker kolorektal dan liver menunjukkan peningkatan risiko yang signifikan, ditandai dengan kanker pancreatic yang hampir dua kali lipat untuk wanita dan meningkat 74% untuk pria.
Hubungan antara diabetes dan kanker semakin kompleks, karena individu dengan BMI sehat yang mengalami diabetes juga berisiko tinggi. Produksi insulin yang berlebih dalam kondisi diabetes berpotensi memicu pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, peradangan kronis dan perubahan pada mikrobioma usus dapat menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan sel kanker.
Kanker yang paling sering terkait dengan diabetes adalah kanker sistem pencernaan, khususnya pankreas, hati, dan kolorektal. Gangguan pada organ ini akibat diabetes memperburuk risiko kanker, terutama di pankreas dan hati yang berfungsi mengatur gula darah.
Meskipun temuan ini mengkhawatirkan, para ahli menyarankan agar individu tidak panik. Diabetes tidak menjamin seseorang akan menderita kanker, dan banyak orang dengan diabetes tetap sehat. Gaya hidup sehat, seperti diet seimbang dan aktivitas fisik yang cukup, dapat mengurangi risiko kanker sambil mengelola diabetes.
Diskusi tentang skrining kanker untuk penderita diabetes juga penting. Berbicara dengan penyedia layanan kesehatan tentang kebutuhan skrining yang sesuai bisa membantu mendeteksi kanker lebih awal. Misalnya, skrining kolorektal bisa dilakukan lebih awal untuk pasien diabetes, dan pemeriksaan fungsi hati bisa dipertimbangkan bagi mereka yang memiliki penyakit hati berlemak non-alkohol.
Mengelola risiko ganda dari diabetes dan kanker dapat dilakukan dengan menjaga kontrol gula darah yang baik, pola makan yang anti-inflamasi, aktif secara fisik, serta memperhatikan kualitas tidur dan manajemen stres. Penelitian mengenai hubungan diabetes dan kanker berpotensi membuka jalan untuk strategi pengobatan yang lebih efektif di masa depan.
Temuan terbaru menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 berhubungan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, terutama di organ pencernaan. Meskipun situasi ini bisa membuat khawatir, penting untuk fokus pada pengelolaan diabetes yang baik untuk mengurangi risiko kanker. Diskusi tentang skrining kanker dan menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Penelitian di masa depan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik serta strategi pengobatan yang efektif untuk kedua kondisi ini.
Sumber Asli: rollingout.com