Penutupan enzim PKN2 dapat membantu melawan kanker resisten terhadap pengobatan. Penelitian dari Duke University menunjukkan bahwa PKN2 penting untuk kelangsungan tumor mesenchymal-like. Kombinasi dengan penghambat PKN2 mungkin menjadi kunci pengobatan yang lebih efektif.
Penutupan PKN2, enzim yang kurang diteliti, dapat membantu mengobati kanker yang resisten terhadap pengobatan. Penelitian oleh Duke University menunjukkan bahwa menggabungkan obat lini pertama dengan penghambat PKN2 bisa mencegah tumor resisten muncul. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Cancer Discovery dan menetapkan bahwa PKN2 adalah bagian dari “dark kinome” yang belum banyak dipahami.
Penelitian menunjukkan kanker yang kembali setelah pengobatan sering beralih dari keadaan sel “epithelial” ke “mesenchymal-like” sehingga lebih invasif. Killarney menggunakan data yang tersedia di Cancer Dependency Map Portal untuk menemukan bahwa PKN2 diperlukan untuk kelangsungan hidup tumor mesenchymal-like. Dengan pengujian di lab, mereka menemukan menghilangkan PKN2 dapat membunuh sel kanker.
Killarney juga melakukan eksperimen biokimia fundamental untuk memahami cara kerja PKN2 yang berhubungan dengan jalur Hippo-YAP-TAZ. Dalam pengujian model mouse, inhibisi PKN2 meningkatkan efektivitas terapi kanker. Penelitian ini melibatkan kolaborasi peneliti lain di Duke University dan dibiayai oleh beberapa lembaga termasuk Duke Cancer Institute dan National Institutes of Health.
Menutup PKN2 dapat menjadi strategi baru untuk mengendalikan kanker yang resisten terhadap pengobatan. Penelitian ini membuka peluang untuk mengkombinasikan terapi yang ada dengan penghambat PKN2 untuk hasil yang lebih baik. Mempelajari lebih lanjut jalur PKN2 adalah langkah penting dalam pengembangan terapi kanker yang lebih efektif.
Sumber Asli: medschool.duke.edu