Studi baru menunjukkan wanita dapat kehilangan hingga 20% volume payudara setelah terapi konservatif kanker payudara dalam satu tahun, dengan penurunan terus berlanjut hingga lima tahun. Wanita dengan payudara besar dan tumor kecil mengalami penyusutan lebih besar, menimbulkan kekhawatiran asimetri.
Pengobatan kanker payudara dengan metode konservatif, seperti lumpektomi dan terapi radiasi, ternyata dapat menyebabkan penyusutan payudara yang lebih signifikan daripada yang diperkirakan sebelumnya. Penelitian yang dipublikasikan pada 27 Maret menunjukkan bahwa wanita mungkin kehilangan sekitar 20% dari volume payudara dalam setahun setelah pengobatan dan dapat terus berlanjut hingga lima tahun.
Menurut Dr. Chris Reid, peneliti senior dari Universitas California-San Diego, “Temuan kami menunjukkan bahwa wanita yang menjalani terapi konservatif payudara dengan radiasi dapat mengalami penurunan volume payudara.” Penyusutan ini dapat berdampak pada harapan pasien dan merencanakan prosedur rekonstruksi setelah perawatan kanker payudara.
Terapi radiasi telah diketahui menyebabkan efek samping pada jaringan payudara, termasuk jaringan parut dan penyusutan. Penelitian melibatkan 113 wanita yang menjalani pengobatan antara tahun 2005 dan 2023, di mana volume payudara rata-rata menurun 9% setelah tumor diangkat, dan penurunan rata-rata menjadi 19% setelah satu tahun.
Setelah lima tahun, penurunan rata-rata ukuran payudara mencapai lebih dari 26%. Wanita dengan payudara yang lebih besar dan tumor kecil cenderung mengalami penyusutan lebih besar, yang dapat memicu kekhawatiran tentang asimetri payudara setelah perawatan. Peneliti mendorong penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak pengobatan kanker terhadap ukuran payudara.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi konservatif untuk kanker payudara dapat menyebabkan penyusutan yang signifikan, yang berimplikasi pada harapan pasien dan perencanaan rekonstruksi. Wanita dengan payudara besar dan tumor kecil cenderung mengalami kehilangan volume yang lebih besar. Pemahaman mengenai perubahan ini penting untuk penanganan pasca-perawatan.
Sumber Asli: www.usnews.com
