Dua Penemuan Baru dalam Kanker Ovarium yang Menjanjikan

Dua penemuan baru memperdalam pemahaman tentang kanker ovarium dengan menargetkan SIK2 untuk meningkatkan kemoterapi dan EZH2 dalam pengaturan pembentukan pembuluh darah baru, menciptakan kesempatan bagi pengembangan metode pengobatan baru.

Dua penemuan baru telah memperkaya pemahaman mengenai kanker ovarium. Penemuan pertama mengidentifikasi target yang dapat menghambat pembelahan sel, sementara yang kedua menemukan protein yang mengatur pembentukan pembuluh darah baru yang memberi makan tumor dari luar. Penelitian ini memberikan wawasan baru dalam pengobatan kanker ovarium.

Dalam studi pertama, penurunan Salt Inducible Kinase 2 (SIK2) membuat sel kanker ovarium menjadi lebih sensitif terhadap paclitaxel, obat kemoterapi yang umum digunakan. Robert Bast Jr., M.D., menyatakan, “Ada peluang besar untuk meningkatkan efektivitas kemoterapi yang ada dengan memodifikasi sensitivitas sel kanker terhadap obat-obatan.” Penelitian ini menunjukkan bahwa penghambatan SIK2 dapat menjadi pendekatan baru untuk meningkatkan kemoterapi kanker ovarium.

Studi kedua mengungkapkan protein yang berkaitan dengan perkembangan kanker dapat mengatur pembentukan pembuluh darah baru. Dengan menggunakan sistem nanopartikel untuk memblokir produksi protein ini, peneliti berhasil mengurangi beban tumor dalam model tikus kanker ovarium. Anil Sood, M.D., mengatakan, “Kami menemukan bahwa EZH2 mempromosikan pertumbuhan tumor dengan menghentikan gen yang menghalangi pembentukan pembuluh darah baru.” Penemuan ini membuka peluang untuk pendekatan pengobatan baru.

EZH2 juga terkait dengan perkembangan kanker jenis lain seperti kandung kemih, payudara, prostat, dan lambung. Kedua studi ini dipublikasikan dalam edisi Agustus 2010 di jurnal Cancer Cell.

Dua penemuan penting dalam penelitian kanker ovarium menawarkan harapan baru dalam pengobatan. Penurunan SIK2 dapat meningkatkan efektivitas kemoterapi, sedangkan pemahaman tentang EZH2 membuka pintu untuk pendekatan pengobatan baru yang menargetkan pembentukan pembuluh darah. Kedua penemuan ini berpotensi untuk meningkatkan perawatan bagi pasien kanker ovarium.

Sumber Asli: www.mdanderson.org

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *