Kanker prostat semakin meningkat di Korea, dengan pangsa pasien berisiko tinggi. Xtandi efektif dalam pengobatan dan telah dimasukkan dalam cakupan asuransi, meningkatkan akses pengobatan. Kombinasi pengobatan dini dengan ADT diperlukan, serta pemanfaatan PSA testing untuk deteksi dini.
Kanker prostat, jenis kanker urologi teratas di Korea, semakin meningkat seiring dengan penuaan populasi dan pola makan yang Barat. Meskipun terapi penghambatan androgen (ADT) efektif di awal, banyak pasien akan memasuki fase kastrasi-resisten dalam waktu satu hingga lima tahun. Hal ini memerlukan perhatian khusus pada pengobatan dini dengan agen yang menyasar reseptor androgen (ARTA).
Xtandi (enzalutamide) adalah ARTA yang efektif dalam pengobatan kanker prostat sensitif hormon (HSPC). Dalam studi ARCHES fase 3, Xtandi menunjukkan pengurangan 61% risiko perkembangan citra atau kematian dan kini direkomendasikan bersamaan dengan ADT. Pada 1 November 2023, Xtandi juga diinformasikan dapat ditanggung oleh asuransi kesehatan untuk pengobatan pasien dengan mHSPC di Korea.
Pasien kanker prostat di Korea cenderung lebih berisiko tinggi. Bukti menunjukkan bahwa 10-15% pasien didiagnosis dengan metastasis pada diagnosis awal, lebih tinggi dari 5-6% di AS. Penyebab meningkatnya angka kanker prostat di usia 40-an dan 50-an tampaknya terkait dengan pola makan gaya Barat dan frekuensi tes PSA yang rendah di Korea.
Meskipun tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker prostat lokal hampir 99%, jika ada metastasis, tingkat ini turun menjadi 50%. Perubahan telah terjadi sejak Xtandi disetujui di Korea, terutama dalam pengobatan yang kini memadukan ARTA dan bukan hanya bergantung pada ADT. Kombinasi perawatan ini mengarah pada perpanjangan waktu sebelum penyakit menjadi kastrasi-resisten hingga dua hingga tiga tahun.
Istilah “rekurensi biokimia” merujuk pada situasi di mana kanker tidak terlihat dalam pemeriksaan citra tetapi tingkat PSA meningkat, kebutuhan perawatan lebih agresif diperlukan. Penelitian EMBARK mengonfirmasi bahwa menambahkan Xtandi dapat memperbaiki hasil pengobatan.
Xtandi ditujukan untuk semua tahap kanker prostat. Ia efektif untuk pasien berisiko tinggi, dengan bekerja baik dalam populasi lanjut usia yang memiliki kondisi medis tambahan. Namun, ada kebutuhan untuk memperbaiki cakupan asuransi bagi pengobatan kanker prostat agar akses ke pengobatan lebih baik, terutama bagi pasien lanjut usia yang tidak dalam kondisi keuangan baik.
Untuk meningkatkan deteksi dini kanker prostat, pengujian PSA perlu diintegrasikan dalam Program Skrining Kanker Nasional. Tingkat pengujian PSA yang rendah di Korea bisa menyebabkan banyak pasien didiagnosis pada stadium lanjut. Penanganan jangka panjang kanker prostat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara keseluruhan, menekankan pada kualitas hidup.
Kepresidenan Jeong Chang-wook dari Korean Society of Medical Robotics mencakup proyek peningkatan teknologi medis, termasuk pengembangan robot medis yang mendukung operasi. Pesan kepada pasien kanker prostat adalah untuk tidak kehilangan harapan meski diagnosis sering terlambat, dan terus mencari pengobatan yang tepat.
Kanker prostat di Korea menunjukkan tren meningkat dengan karakteristik risiko tinggi yang lebih besar dibandingkan negara lain. Pentingnya pengobatan dini dengan Xtandi diakui, seiring dengan pengembangan akses melalui asuransi kesehatan yang sedang meningkat. Meningkatkan kesadaran tentang pengujian PSA dan perbaikan cakupan asuransi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup serta prognosis pasien.
Sumber Asli: www.koreabiomed.com