Relacorilant dikombinasikan dengan nab-paclitaxel menunjukkan peningkatan signifikan dalam PFS dan OS pada pasien kanker ovarium resisten platinum, mengurangi risiko progresi penyakit sebesar 30%. Median PFS adalah 6,5 bulan, dan median OS 16,0 bulan. Kombinasi ini juga memiliki profil keamanan yang baik.
Relacorilant yang dikombinasikan dengan nab-paclitaxel menunjukkan peningkatan signifikan dalam progresi bebas kelangsungan hidup (PFS) dan kelangsungan hidup secara keseluruhan (OS) pada pasien kanker ovarium yang resisten terhadap platinum, dibandingkan dengan nab-paclitaxel saja. Data dari analisis awal fase 3 ROSELLA menunjukkan bahwa kombinasi ini mengurangi risiko perkembangan penyakit atau kematian sebesar 30%.
Analisis awal menunjukkan median PFS sebesar 6,5 bulan untuk kelompok relacorilant dibandingkan 5,5 bulan untuk kelompok kontrol. Median OS juga lebih tinggi di kelompok relacorilant, dengan 16,0 bulan dibandingkan 11,5 bulan di kelompok kontrol. Seorang ahli mengungkapkan potensi kombinasi ini untuk meningkatkan hasil bagi pasien kanker ovarium resisten platinum.
Kombinasi relacorilant dan nab-paclitaxel menunjukkan profil keamanan yang baik dan toleransi yang serupa dengan data sebelumnya. Penelitian ini melibatkan 381 pasien dari berbagai negara, yang harus memenuhi kriteria tertentu, termasuk diagnosis kanker ovarium yang terkonfirmasi secara histologis.
Pasien dalam penelitian ini dibagi secara acak untuk menerima relacorilant dan nab-paclitaxel atau hanya nab-paclitaxel. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif perawatan baru untuk pasien dengan kanker ovarium resisten platinum berdasarkan hasil yang menjanjikan dari trial ROSELLA.
Kombinasi relacorilant dan nab-paclitaxel menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan PFS dan OS bagi pasien kanker ovarium resisten platinum. Penelitian ini memperlihatkan bahwa kombinasi tersebut aman dan dapat menjadi pilihan terapi baru. Hasil ini memberikan harapan baru di bidang perawatan onkologi dengan fokus pada kanker ovarium yang sulit diobati.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com