FDA Perluas Indikasi Pluvicto untuk Kanker Prostat Metastatik

FDA memperluas indikasi Pluvicto untuk pasien mCRPC PSMA-positif, memperlihatkan efikasi lebih baik dari pengobatan ARPI. Hal ini berpotensi menunda kemoterapi berbasis taksan, meskipun dengan risiko efek samping.

FDA telah memperluas indikasi lutetium Lu 177 vipivotide tetraxetan (Pluvicto, Novartis) untuk mencakup pasien dewasa dengan kanker prostat spesifik membran antigen (PSMA)-positif metastatik dan resisten terhadap kastrasi (mCRPC). Pasien ini harus sudah mendapat terapi penghambat jalur reseptor androgen (ARPI) dan dianggap sesuai untuk menunda kemoterapi berbasis taksan.

Pemilihan pasien untuk lutetium Lu 177 perlu dilakukan dengan menggunakan Locametz (gallium Ga 68 gozetotide) atau produk PSMA PET yang disetujui lainnya, berdasarkan ekspresi PSMA pada tumor. Efikasi obat ini dievaluasi melalui uji klinis PSMAfore yang melibatkan 468 pasien dengan mCRPC positif PSMA dan progresi setelah satu ARPI.

Hasil utama dari studi menunjukkan median ketahanan progresi bebas radiografi (rPFS) pada kelompok lutetium Lu 177 adalah 9,3 bulan, dibandingkan 5,6 bulan pada kelompok ARPI. Hasil median kelangsungan hidup keseluruhan (OS) adalah 24,5 bulan dan 23,1 bulan masing-masing pada kelompok tersebut, namun nilai P tidak signifikan statistik. Enam puluh persen pasien dari kelompok ARPI beralih ke terapi lutetium Lu 177 setelah progresi.

Reaksi merugikan yang dilaporkan mirip dengan pengalaman sebelumnya terkait lutetium Lu 177. Pengobatan ini dapat mengakibatkan risiko dari paparan radiasi, mielosupresi, dan toksisitas ginjal. Informasi lengkap mengenai resep lutetium Lu 177 akan dipublikasikan di Drugs@FDA.

FDA telah menyetujui perluasan indikasi untuk lutetium Lu 177 vipivotide tetraxetan bagi pasien dengan mCRPC PSMA-positif yang sudah mendapatkan ARPI. Penelitian menunjukkan efikasi dengan ketahanan progresi yang lebih baik dibandingkan dengan pengobatan ARPI. Namun, pengobatan ini juga memiliki risiko efek samping, termasuk paparan radiasi dan toksisitas ginjal.

Sumber Asli: www.pharmacypracticenews.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *