Kesadaran publik AS tentang risiko kanker dari alkohol meningkat, 56% kini percaya bahwa konsumsi alkohol secara teratur menambah risiko kanker. Hal ini dipicu oleh peringatan dari Jenderal Kesehatan AS. Meskipun banyak laporan, hanya yang menerbitkan Jenderal Kesehatan yang berpengaruh signifikan.
Kesadaran publik mengenai hubungan antara konsumsi alkohol dan risiko kanker telah meningkat. Survei dari Annenberg Public Policy Center menunjukkan bahwa 56% orang Amerika percaya bahwa konsumsi alkohol secara teratur meningkatkan peluang terkena kanker, naik dari 40% pada September 2024. Persentase yang mengatakan konsumsi alkohol tidak mempengaruhi risiko kanker turun menjadi 16%.
Survei ini dilakukan setelah peringatan dari Jenderal Kesehatan AS, Dr. Vivek Murthy, yang menyerukan label peringatan baru untuk minuman beralkohol terkait tujuh jenis kanker, termasuk kanker payudara. Meski banyak laporan tentang alkohol dan kesehatan, hanya laporan Jenderal Kesehatan yang mendapatkan perhatian signifikan dari publik.
Sekitar 48% responden mengaku telah membaca atau mendengar laporan tentang dampak alkohol terhadap kesehatan. Dari mereka, 46% mengidentifikasi laporan tersebut sebagai pernyataan dari Jenderal Kesehatan. Sebuah laporan dari National Academies of Sciences juga menemukan hubungan antara konsumsi alkohol moderat dan risiko kesehatan.
Responden yang mengetahui laporan ditanya tentang pengaruhnya terhadap keputusan menerima minuman alkohol. Sekitar 29% mengaku akan lebih kurang menerima minuman tersebut, sementara 61% mengatakan tidak terpengaruh. Walau hanya 9% merasa lebih cenderung menerima minuman.
Data survei ini berasal dari panel perwakilan nasional yang terdiri dari 1.716 orang dewasa di AS, dengan margin kesalahan ± 3,4 persen. Penelitian ini dilakukan oleh SSRS untuk Annenberg Public Policy Center antara 30 Januari hingga 10 Februari 2025.
Survei menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko kanker akibat konsumsi alkohol setelah peringatan dari Jenderal Kesehatan. Meskipun banyak laporan tersedia, hanya laporan ini yang mendapatkan perhatian besar. Masyarakat semakin mempertimbangkan risiko saat menerima minuman alkohol, meskipun masih banyak yang tidak terpengaruh oleh laporan tersebut.
Sumber Asli: www.news-medical.net