Merayakan Vaksin: Transformasi Pencegahan Kanker Serviks Melalui Vaksin HPV

Vaksin HPV telah berdampak positif dalam pencegahan kanker serviks, mengurangi kasus hingga 90% di Inggris. Vaksin ini mulai diperkenalkan di 2006, dan penting untuk meningkatkan kesadaran serta akses vaksinasi. Target global WHO berupaya mengeliminasi kanker serviks dan menyelamatkan jutaan nyawa.

Perayaan Vaksin: Transformasi Dalam Pencegahan Kanker Serviks Melalui Vaksin HPV
Inisiatif “Vaccine Engagement Day” membagikan blog tentang pengaruh vaksin, dimulai dengan vaksin Human Papilloma Virus (HPV). Kanker serviks adalah kanker yang umum pada wanita, dengan 660,000 kasus baru setiap tahun di seluruh dunia, dan sebagian besar kasus terjadi di negara berpenghasilan rendah.
Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV yang persisten. HPV adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyebabkan kutil genital serta kanker serviks dan lainnya. Sekitar 70% kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18.
Penyebab kanker oleh virus pertama kali diusulkan tahun 1930-an oleh Dr. Richard Shope. Penelitian ini menginspirasi Profesor Harold zur Hausen yang kemudian menemukan keterkaitan HPV dengan kanker serviks, menghasilkan program vaksinasi HPV di Inggris. Profesor zur Hausen menerima Penghargaan Nobel pada tahun 2008.
HPV menginfeksi sel epitel basal dan mengganggu pertumbuhan sel, memicu karsinogenesis melalui protein onkoprotein E6 dan E7. Jika tidak terdeteksi, sel abnormal dapat berkembang menjadi kanker invasif.
Penyakit ini dapat dicegah, mengingat 99,8% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Vaksin HPV pertama kali disetujui di Inggris dan AS pada 2006 dan telah membantu melindungi banyak orang dari infeksi HPV berisiko tinggi. Program vaksinasi di Inggris dimulai tahun 2008 dan diperluas ke anak laki-laki pada 2019.
Hasil studi menunjukkan vaksin HPV efektif setelah satu dosis, mengarah pada perubahan dalam program vaksinasi nasional pada 2022/23. Vaksin ini sekarang ditawarkan secara gratis kepada anak-anak di usia sekolah hingga 25 tahun dan dapat mengurangi kasus kanker serviks hingga 16%.
Studi menunjukkan bahwa program vaksinasi mengurangi kasus kanker serviks hampir 90% pada perempuan yang divaksin. Selain HPV, skrining serviks yang ditawarkan usia 25 tahun menyelamatkan 5,000 nyawa setiap tahun.
Namun, pada 2024, tingkat vaksinasi menurun setelah COVID-19, dengan hanya 72.9% perempuan dan 67.7% laki-laki di tahun ke-8 yang menerima vaksin. Disparitas vaksinasi juga terlihat pada komunitas yang kurang mampu.
Rencana global WHO bertujuan mengeliminasi kanker serviks dengan vaksinasi HPV, menargetkan untuk menyelamatkan 62 juta nyawa akibat kanker serviks dalam 100 tahun. Program NHS Inggris juga mempunyai ambisi mengeliminasi kanker serviks pada 2040.
Vaksin HPV terbukti mengubah permainan dalam pencegahan kanker serviks. Dengan mengurangi infeksi dan diagnosis kanker, kita semakin dekat dengan masa depan di mana kanker serviks menjadi jauh lebih jarang.
Penulis: Dr. Hannah Tompkins

Vaksin HPV telah terbukti efektif dalam mencegah kanker serviks melalui pengurangan infeksi dan diagnosis kanker yang signifikan. Meskipun tantangan masih ada, terutama dalam upaya vaksinasi yang dipengaruhi pandemi, rencana global dan nasional diharapkan dapat membentuk masa depan bebas kanker serviks. Dengan peningkatan kesadaran dan akses terhadap vaksin, serta penerapan skrining yang tepat, kita bergerak menuju eliminasi kanker serviks secara global.

Sumber Asli: www.immunology.org

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *