Penelitian menunjukkan bahwa skrining kanker payudara dan kolorektal di kalangan orang yang memenuhi syarat untuk LCS lebih rendah. Meskipun ada rekomendasi dari USPSTF, adaptasi skrining LCS tetap rendah di 18%. Diperlukan intervensi untuk mengatasi hambatan akses dan meningkatkan kesadaran tentang LCS.
Penelitian oleh tim yang dipimpin oleh Alexandra Potter dari Massachusetts General Hospital menunjukkan bahwa penggunaan skrining kanker payudara dan kolorektal sedikit lebih rendah di antara individu yang memenuhi syarat untuk skrining kanker paru-paru (LCS) dibandingkan yang tidak. Hal ini menunjukkan adanya hambatan dalam akses perawatan kesehatan preventif bagi populasi LCS, yang menuntut perlunya intervensi strategis untuk meningkatkan penerimaan skrining.
USPSTF merekomendasikan LCS tahunan dengan LDCT untuk individu berusia 55 hingga 80 tahun dengan riwayat merokok yang cukup. Meskipun kriteria kelayakan telah diperluas, tingkat penerimaan LCS tetap rendah, hanya 18% pada 2022. Terbukti bahwa penggunaan tembakau lebih umum di kalangan orang dengan status sosial ekonomi rendah, yang dapat menyebabkan penolakan terhadap skrining kanker.
Penelitian ini melibatkan data dari 212,393 peserta antara usia 50 hingga 79 tahun dari sistem pemantauan CDC, di mana 28,483 di antaranya memenuhi syarat untuk LCS. Hasil menunjukkan bahwa tingkat penggunaan skrining kanker payudara dan kolorektal di antara peserta yang memenuhi syarat LCS tiga kali lebih tinggi daripada LCS itu sendiri.
Saat menganalisis faktor sosiodemografis, ditemukan bahwa penggunaan skrining kanker payudara dan kolorektal tetap lebih tinggi di semua subkelompok dibandingkan LCS. Tim mengingatkan, “Penggunaan BCS dan CCS di antara individu yang memenuhi syarat LCS hampir empat kali lebih tinggi dibandingkan penggunaan LCS.”
Temuan ini menunjukkan bahwa banyak orang yang memenuhi syarat untuk LCS menerima layanan kesehatan preventif namun mencatat pentingnya peningkatan kesadaran tentang LCS dan pengurangan hambatan yang ada, terutama terkait aksesibilitas dan pemahaman tentang syarat kelayakan LCS.
Studi ini menekankan pentingnya intervensi untuk meningkatkan kesadaran tentang skrining kanker paru-paru (LCS) dan mengurangi hambatan akses. Terlepas dari kriteria kelayakan yang diperluas, tingkat penerimaan LCS masih rendah, tetapi banyak yang terbukti terbuka terhadap layanan skrining kanker lain. Strategi yang lebih baik diperlukan untuk menjangkau individu yang memenuhi syarat agar lebih banyak yang mendapatkan layanan kesehatan preventif yang dibutuhkan.
Sumber Asli: www.auntminnie.com