Mendahului Kanker Kepala dan Leher

Kanker kepala dan leher sering menunjukkan gejala seperti benjolan di leher dan serak yang perlu diperhatikan untuk deteksi dini. Kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol meningkatkan risiko penyakit ini. Vaksinasi HPV menjadi kunci pencegahan. Penanganan yang tepat dan dukungan sosial penting dalam perawatan kanker ini, meskipun stigma masih menjadi tantangan.

Kanker kepala dan leher memiliki gejala yang jelas seperti benjolan di leher, serak berkepanjangan, dan luka mulut yang tidak sembuh. Gejala ini penting untuk deteksi dini. Menurut Dr. David Goldenberg, ketua Departemen Otolaryngology di Penn State Health, tidak boleh mengabaikan gejala ini, terutama jika berlangsung lebih dari dua minggu, karena diagnosis awal dapat meningkatkan prognosis secara signifikan.

Kanker kepala dan leher lebih umum pada pria dan orang berusia di atas 50 tahun, terdiri dari sekitar 4% dari semua kasus kanker di AS. Pada tahun lalu, sekitar 68.000 orang didiagnosis dan 15.000 meninggal akibat penyakit ini. Wilayah yang terkena mencakup rongga mulut, orofaring, laring, hidung, dan kelenjar tiroid.

Dr. Goldenberg mengingatkan akan pentingnya mengenali tanda-tanda kanker seperti bercak merah atau putih di mulut, kesulitan menelan, atau suara serak. Nyeri yang menjalar ke telinga juga dapat menjadi gejala kanker kepala dan leher, dengan benjolan di leher sebagai indikator awal yang sering ditemukan.

Sementara insiden kanker kepala dan leher menurun berkat pengurangan merokok, kasus kanker orofaring meningkat, yang disebabkan oleh virus HPV. Goldenberg menekankan pentingnya vaksinasi HPV untuk anak muda, yang bisa dimulai dari usia 9 tahun hingga 26 tahun atau bahkan 45 tahun untuk orang dewasa.

Pengobatan kanker kepala dan leher biasanya melibatkan operasi, radiasi, dan kemoterapi. Namun, kanker terkait merokok atau alkohol lebih agresif dibandingkan yang terkait HPV, yang menunjukkan prognosis lebih baik. Stigma terkait kanker ini membuat pasien sering merasa tertekan dalam menjalani perawatan dan interaksi sosial karena dampaknya pada komunikasi.

Menurut Goldenberg, mencegah kanker kepala dan leher dapat dilakukan dengan menghindari merokok, minuman beralkohol berlebihan, mengunyah tembakau, serta melakukan vaksinasi HPV. Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dan tidak mengabaikan tanda awal juga sangat penting.

Kanker kepala dan leher dapat dideteksi lebih awal dengan mengenali gejala seperti benjolan, serak, dan luka mulut. Vaksinasi HPV dan penghindaran risiko seperti merokok serta mengonsumsi alkohol berlebihan dapat mencegah kanker ini. Meskipun ada stigma sosial, kolaborasi tim medis membantu pasien menjalani pengobatan yang lebih efektif dengan harapan yang baik.

Sumber Asli: pennstatehealthnews.org

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *