Pria yang menghindari skrining kanker prostat berisiko 45% lebih tinggi meninggal akibat penyakit ini. Penelitian menunjukkan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan kemungkinan pemulihan. Kanker prostat di India diperkirakan meningkat menjadi 71.000 kasus baru per tahun hingga 2040, dengan pria di atas 50 tahun sebagai kelompok berisiko utama.
Studi besar tentang skrining kanker prostat di tujuh negara Eropa menunjukkan bahwa pria yang menghindari pemeriksaan berisiko hingga 45% lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit ini. Penelitian tersebut melibatkan 160.000 pria selama 20 tahun dan dipresentasikan di Kongres Asosiasi Urologi Eropa (EAU) di Madrid. Di India, diperkirakan kejadian kanker prostat bisa meningkat dua kali lipat menjadi 71.000 kasus baru per tahun hingga 2040, menjadikan ini masalah serius. Kanker prostat menyumbang tiga persen dari semua kanker di India, dengan 33.000-42.000 kasus baru terdiagnosis setiap tahun.
Menurut Dr. Ankit Jain, konsultan senior di Indraprastha Apollo Hospitals, faktor risiko paling signifikan adalah usia, terutama pria di atas 50 tahun, dimana risiko meningkat lagi setelah 65 tahun. Skrining rutin penting karena dapat mendeteksi kanker lebih awal, meningkatkan kemungkinan pemulihan. Tes seperti Prostate-Specific Antigen (PSA) dan pemeriksaan rektal digital (DRE) membantu mengidentifikasi kanker sebelum menyebar, sehingga memungkinkan intervensi yang tepat waktu.
Gejala awal kanker prostat sering tidak terlihat. Namun, saat berkembang, gejala dapat mencakup frekuensi berkemih yang meningkat, kesulitan mulai atau berhenti berkemih, aliran urin yang lemah, nyeri saat berkemih, serta darah di urin atau semen. Gejala ini juga bisa disebabkan oleh kondisi non-kanker seperti hiperplasia prostat jinak (BPH) atau infeksi, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika masalah berlanjut.
Profil risiko kanker prostat dipengaruhi oleh usia dan faktor genetik. Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti diet tinggi lemak, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko. Dalam dua dekade terakhir, kejadian kanker prostat di India hampir dua kali lipat, dengan daerah perkotaan mencatat angka lebih tinggi, sementara daerah pedesaan masih banyak yang tidak terdiagnosis.
Pentingnya skrining kanker prostat tidak bisa diragukan lagi; deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa. Pria di atas 50 tahun, terutama yang memiliki faktor risiko lain, harus rutin melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi kanker lebih awal. Di India, dengan angka kanker prostat yang meningkat pesat, perhatian lebih terhadap skrining sangat diperlukan agar lebih banyak kasus dapat ditangani dengan baik sebelum mencapai tahap lanjut.
Sumber Asli: indianexpress.com