Terobosan Penelitian CRISPR Hilangkan 50% Tumor Kepala dan Leher

Teknologi CRISPR berhasil menghilangkan 50% tumor kepala dan leher pada model hewan dengan menargetkan gen SOX2. Pendekatan ini menggunakan nanopartikel lipid untuk menyampaikan terapi langsung ke tumor, mengatasi kekurangan metode pengobatan tradisional. Penelitian ini menuju kemungkinan terapi kanker yang lebih aman dan efektif.

Penelitian terbaru menggunakan teknologi CRISPR untuk mengedit gen telah berhasil menghilangkan 50% tumor kepala dan leher pada model hewan. Tumor ini umumnya muncul di area mulut, tenggorokan, dan kotak suara dan menjadi salah satu kanker paling umum di dunia, menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahun. Meskipun pengobatan yang ada tetap tersedia, banyak pasien menghadapi risiko kegagalan pengobatan dan efek samping yang serius.

Kanker kepala dan leher dapat sangat agresif dan sering kali bersifat resisten terhadap pengobatan. Tumor ini memiliki lingkungan mikroskopis yang padat sehingga sulit dijangkau oleh obat. Dengan menggunakan nanopartikel lipid yang membawa CRISPR, peneliti dapat langsung menargetkan sel kanker dengan lebih efektif. Metode ini melibatkan penggunaan antibodi yang mengikat protein EGFR, yang banyak ditemukan pada sel kanker ini.

Uji coba yang dilakukan oleh tim di Universitas Tel Aviv menunjukkan bahwa setelah tiga injeksi terapi nanopartikel CRISPR, setengah dari tumor berhasil menghilang dalam waktu 84 hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa menghapus gen spesifik, seperti SOX2, dapat menghentikan kelangsungan hidup sel kanker. “Kami menunjukkan bahwa ada gen tertentu yang tanpa kehadirannya, sel kanker tidak dapat bertahan,” jelas Prof. Peer, pemimpin penelitian.

Pendekatan ini juga lebih aman, karena tidak menggunakan aliran darah yang bisa merusak organ sehat. Dengan menginjeksikan CRISPR langsung ke tumor, efektivitas pengobatan meningkat dan risiko kerusakan sel sehat berkurang. Penelitian ini menjadi cikal bakal untuk pengobatan kanker yang lebih cerdas dan terarah.

Keberhasilan ini membuka peluang untuk pengobatan kanker lainnya, meskipun tantangan tetap ada, seperti menjaga agar potongan CRISPR tidak menyebabkan kerusakan genetik baru. Namun, dengan inovasi ini, harapan untuk pengobatan kanker terus berkembang, dan generasi baru terapi kanker mulai terbentuk.

Penelitian ini menunjukkan potensi CRISPR dalam mengatasi kanker kepala dan leher dengan menghilangkan gen SOX2, mengurangi tumor hingga 50%. Metode penyampaian yang lebih spesifik dan langsung ke tumor menawarkan harapan baru bagi terapi kanker yang lebih efektif dan lebih aman. Kesuksesan ini mendorong studi lebih lanjut untuk mengembangkan pendekatan serupa untuk jenis kanker lainnya, meskipun tantangan tetap ada.

Sumber Asli: www.thebrighterside.news

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *