Penelitian AS mengungkap bahwa AI dapat meningkatkan akurasi skrining kanker dengan mempertimbangkan riwayat medis maupun faktor sosial, bukan hanya berdasarkan usia. Temuan menunjukkan peluang besar dalam deteksi dini kanker, meskipun saat ini belum diadopsi secara resmi.
Penelitian dari AS menunjukkan bahwa pendekatan skrining kanker berdasarkan usia mungkin melewatkan orang muda yang berisiko lebih tinggi. Saat ini, dokter merekomendasikan skrining berdasarkan usia, seperti skrining kanker payudara untuk wanita di atas 40 tahun dan kanker kolorektal di atas 45 tahun. Penelitian oleh Universitas George Mason menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk memperbaiki masalah ini.
Model AI dapat menganalisis riwayat medis dan latar belakang sosial seseorang untuk memprediksi risiko kanker dengan lebih akurat. Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Farrokh Alemi, dengan lima publikasi di jurnal Quality Management in Health Care. Temuan menunjukkan model risiko yang dapat memprediksi jenis kanker dengan akurasi tinggi, seperti kanker kulit (90%) dan tumor otak ganas (80%).
Meskipun menjanjikan, model berbasis AI belum dimasukkan dalam rekomendasi resmi dari US Preventive Services Task Force (USPSTF). Alemi menegaskan bahwa saatnya memperbarui panduan ini. “Sistem AI dapat menjangkau orang secara online untuk mengetahui apakah mereka berisiko,” ujarnya. AI juga merupakan langkah maju dalam “kedokteran prediktif”.
Peneliti Yili Lin menambahkan bahwa menerapkan model ini dalam praktik medis sehari-hari dapat meningkatkan perawatan dan mendeteksi kanker lebih awal. Peneliti berharap lebih banyak sistem kesehatan akan mengadopsi alat AI untuk membuat skrining kanker lebih cerdas dan terpersonalisasi.
Kecerdasan buatan berpotensi meningkatkan deteksi kanker dengan memberikan skrining yang lebih akurat berdasarkan riwayat medis dan latar belakang sosial, bukan hanya usia. Penelitian menunjukkan model ini dapat memprediksi berbagai jenis kanker dengan akurasi tinggi. Ada harapan agar sistem kesehatan mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan perawatan dan mendeteksi kanker lebih awal.
Sumber Asli: www.indiatoday.in