Komplikasi Oral Akibat Inhibitor Checkpoint Imun pada Pasien Kanker

Pasien kanker yang menggunakan inhibitor checkpoint imun (ICI) mungkin mengalami efek samping oral yang serius. Efek ini termasuk mulut kering, peradangan, dan perubahan rasa, yang dapat menurunkan kualitas hidup. Rekomendasi seperti menjaga kebersihan mulut dan pemeriksaan rutin dapat membantu meminimalkan masalah ini. Peneliti juga menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menangani efek samping ini.

Pasien kanker yang menjalani pengobatan dengan inhibitor checkpoint imun (ICI) perlu waspada terhadap dampak samping oral yang mungkin dihadapi. Menurut para ahli di Miami Cancer Institute, masalah ini semakin nyata seiring meningkatnya penggunaan ICI untuk mengobati berbagai jenis kanker, seperti kanker paru-paru dan kanker payudara triple-negatif. Thin ICI dapat menyebabkan efek samping mulut yang menyakitkan, mempengaruhi kemampuan pasien untuk makan dan berbicara.

Beberapa efek samping mulut yang umum disebut sebagai irAEs, termasuk xerostomia (mulut kering), hyposalivation (produksi air liur berkurang), dysgeusia (perubahan rasa), dan lesi mukosa mulut. Dr. Alessandro Villa menjelaskan kondisi-kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup, menyebabkan rasa sakit, penurunan berat badan, dan bahkan kebutuhan akan selang makanan atau analgesik opioid.

Dokter Villa, seorang spesialis kesehatan mulut terakreditasi, mencatat bahwa sekitar 8% pasien ICI mengalami irAEs mulut. Tim yang dipimpin olehnya mengembangkan “Call to Action” untuk meningkatkan kesadaran dan pengelolaan irAEs, termasuk rekomendasi untuk meningkatkan pemantauan pasien dan penelitian lebih lanjut tentang dampak ini.

Rekomendasi untuk menjaga kesehatan mulut selama pengobatan ICI antara lain adalah:
– Sikat gigi dengan sikat lembut dan pasta gigi fluorin dua kali sehari.
– Gunakan pengganti air liur yang dijual bebas.
– Hindari makanan pedas, asam, atau terlalu panas.
– Jaga hidrasi dan kunyah permen karet tanpa gula untuk merangsang produksi air liur.
– Segera periksakan ke dokter gigi jika mengalami rasa sakit atau lesi di mulut.

Dr. Villa dan timnya bekerja sama dengan ahli onkologi untuk melakukan pemeriksaan mulut rutin, memberi edukasi kepada pasien tentang gejala dan cara pencegahan, serta mengelola irAEs dengan perawatan yang tepat. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami siapa saja yang berisiko tinggi terkena irAEs dan membantu pengembangan pendekatan pengobatan baru.

Melalui penelitian dan kolaborasi, Dr. Villa optimis jumlah efek samping oral dapat dikurangi dan dikelola lebih baik. Penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter tentang risiko yang dihadapi jika mereka menjalani pengobatan dengan ICI dan segera mendapatkan perawatan untuk mengatasi gejala yang muncul.

Inhibitor checkpoint imun dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan mulut pasien kanker, yang meliputi berbagai gejala yang mempengaruhi kualitas hidup. Memahami dan mengelola efek samping ini sangat penting, baik bagi pasien maupun tenaga medis. Langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko dan memfasilitasi pengobatan yang lebih efektif.

Sumber Asli: baptisthealth.net

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *