Tingkat skrining kanker paru-paru rendah dibandingkan kanker payudara dan kolorektal. Hanya 18% individu berisiko melakukan skrining kanker paru, sementara 65% untuk kanker lainnya. Rintangan dalam pemahaman kriteria kelayakan dijadikan sebagai faktor utama dalam rendahnya skrining kanker paru. Diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran tentang skrining ini.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa tingkat skrining kanker paru-paru jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis kanker lainnya seperti payudara dan kolorektal. Penelitian ini, yang diterbitkan oleh Potter et al di JAMA, mengungkapkan bahwa hanya 18% individu yang memenuhi syarat di AS mendapatkan skrining kanker paru, sementara 65% dari mereka yang memenuhi syarat untuk skrining kanker payudara dan kolorektal telah mendapatkannya.
Para peneliti dari Mass General Brigham menganalisis data dari 28.483 individu berusia 50 hingga 79 tahun yang memenuhi syarat untuk skrining kanker paru-paru. Meskipun tingkat penerimaan skrining kanker paru rendah, ketidaktertarikan bukanlah alasan utama. “Temuan kami menunjukkan bahwa banyak individu yang memenuhi syarat terbuka untuk mendapatkan layanan pencegahan,” ujar Alexandra Potter, penulis utama dan peneliti di Massachusetts General Hospital.
Potter menjelaskan bahwa kompleksitas kriteria kelayakan untuk skrining kanker paru, yang mencakup usia dan riwayat merokok, bisa menjadi hambatan. Berbeda dengan kriteria skrining kanker payudara dan kolorektal yang lebih sederhana, hal ini membuat individu sulit menilai kelayakan mereka. Penelitian ini menyoroti pentingnya intervensi kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terkait skrining kanker paru dan mengurangi rintangan yang ada.
Para peneliti menekankan perlunya kerjasama dalam meningkatkan kesadaran skrining kanker paru dan mengatasi rintangan yang ada. Chi-Fu Jeffrey Yang, penulis senior, menyatakan bahwa komunitas perlu bersatu untuk mempermudah akses bagi individu berisiko tinggi agar mendapatkan skrining yang dibutuhkan.
Studi menunjukkan bahwa meskipun rendahnya tingkat skrining kanker paru-paru, banyak individu yang memenuhi syarat terbuka untuk menerima layanan pencegahan lainnya. Penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengatasi hambatan agar individu berisiko tinggi dapat mendapatkan skrining kanker paru-paru.
Sumber Asli: ascopost.com