Tes Darah Sederhana untuk Pantau Kanker Serviks Diperkembangkan AIIMS

AIIMS Delhi mengembangkan tes darah untuk mendeteksi respons terapi kanker serviks. Tes ini mengukur level DNA virus HPV dalam darah, menunjukkan efek pengobatan dan menawarkan alternatif lebih murah dibandingkan metode klasik. Sekitar 1,27 lakh kasus kanker serviks terjadi di India pada 2022, dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 46%.

Para peneliti dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) Delhi telah mengembangkan tes darah yang dapat mendeteksi apakah terapi kanker serviks berhasil atau tidak. Tes ini mengukur DNA dari virus human papillomavirus (HPV) dalam darah, yang berhubungan dengan ukuran tumor. Penurunan level DNA ini menunjukkan respons kanker terhadap pengobatan dan diharapkan dapat memberikan metode pemantauan yang lebih mudah dan murah.

Cervical cancer adalah jenis kanker kedua paling umum di India, dengan lebih dari 95% kasus terkait infeksi HPV. Tes darah ini bisa jadi solusi alternatif yang lebih efisien dan hemat biaya dibandingkan metode pemeriksaan tradisional yang rumit dan mahal. Dr. Mayank Singh dari AIIMS menjelaskan bahwa “Menggunakan tes darah dapat mengurangi biaya, hanya pasien dengan biomarker tinggi yang perlu menjalani pemindaian penuh.”

Dalam penelitian, dilakukan pengujian pada 60 pasien kanker serviks dan 10 wanita sehat. Rata-rata level DNA viral pada pasien kanker adalah 9.35 ng/µL, sedangkan pada wanita sehat 6.95 ng/µL. Setelah tiga bulan terapi, level ini menurun menjadi 7 ng/µL. Tes ini dapat digunakan untuk diagnosis awal dan deteksi dini, mengingat 90% pasien yang datang ke rumah sakit sudah berada pada stadium lanjut kanker.

Saat ini, metode screening kanker serviks yang umum adalah pap smear dan inspeksi visual dengan asam asetat. Kesimpulan akhir diagnosis memerlukan biopsi, dan di sinilah tes darah dapat berperan penting. Menurut data WHO, pada tahun 2022 terdapat sekitar 1,27 lakh kasus kanker serviks di India, dengan tingkat kelangsungan hidup sekitar 46%. Pemerintah juga mempertimbangkan vaksinasi kanker serviks bagi remaja perempuan usia 9 hingga 14 tahun.

Tes darah yang dikembangkan oleh AIIMS menawarkan metode baru untuk memantau terapi kanker serviks dengan lebih efisien. Dengan kemungkinan deteksi dini dan biaya yang lebih rendah dibandingkan metode saat ini, ini dapat mengubah cara penanganan kanker serviks di India. Vaksinasi kanker serviks juga menjadi langkah pencegahan yang penting.

Sumber Asli: indianexpress.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *