Metode Baru Dapat Mengubah Diagnostik Kanker Kulit

Spektroskopi Raman adalah teknologi diagnostik non-invasif yang berpotensi mempercepat deteksi kanker kulit. Dengan kombinasi kecerdasan buatan, dapat meningkatkan diagnosis dan hasil pasien. Namun, tantangan regulasi dan ukuran alat tetap menjadi perhatian.

Investigasi terbaru menyatakan bahwa spektroskopi Raman, sebagai teknologi diagnostik non-invasif, dapat membantu dalam deteksi lebih cepat dan lebih awal terhadap kanker kulit. Dengan meningkatnya insiden kanker kulit secara global, teknologi ini dapat berkontribusi pada hasil pasien yang lebih baik dan mempercepat perawatan. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Global Challenges menekankan potensi spektroskopi Raman ketika digabungkan dengan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin untuk membantu dokter dalam mendiagnosis kanker kulit.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan hampir 2 juta kasus kanker kulit non-melanoma baru setiap tahunnya. Namun, Pola Goldberg Oppenheimer, MSc, PhD dari University of Birmingham, menyatakan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi akibat laporan statistik yang tidak memadai. Kasus kanker kulit non-melanoma termasuk dalam lima kanker paling sering terjadi di dunia, meski diagnosa kanker kulit tetap menjadi tantangan. Meskipun inisiatif skrining besar telah diluncurkan di Eropa dan Amerika, hasilnya bervariasi dan hanya mengandalkan pelaporan diri pasien serta pemeriksaan fisik oleh dokter untuk mendeteksi kanker kulit.

Diagnosis tahap awal kanker kulit sulit karena perbedaan epidermal yang halus dan gejala yang tidak spesifik, seperti dermatitis. Ada kebutuhan mendesak untuk teknologi yang dapat memberikan diagnosa lebih cepat dan akurat. Sistem spektroskopi Raman menggunakan teknologi laser untuk mendeteksi “sidik jari molekuler” dalam jaringan dermatologis pasien. Kelebihannya adalah non-invasif dan tidak merusak kulit. Studi 2012 menunjukkan teknologi ini dapat membedakan antara kanker kulit, prekanker, dan lesi kulit jinak dengan akurasi yang baik.

Meskipun kemajuan teknologi telah mengatasi beberapa keterbatasan spektroskopi Raman, sejumlah kendala tetap ada, terutama dalam regulasi. Saat ini, tidak ada perangkat klinis berbasis Raman yang disetujui untuk digunakan secara khusus dalam diagnosik di AS atau Inggris. Selain itu, masalah lain adalah ukuran mesin yang umumnya besar dan tidak portabel, meskipun kemajuan telah dibuat untuk menciptakan teknologi Raman portabel yang berlaku di bidang lain seperti forensik dan analisis makanan.

Peneliti berharap di masa depan, biopsi dapat menjadi alternatif terakhir dan digantikan oleh diagnosa non-invasif. Spektroskopi Raman memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari solusi, dan aplikasi teknologi ini dapat meluas ke bidang kesehatan lainnya seperti kedokteran darurat, neurologi, psikiatri, oftalmologi, dan gastroenterologi. Teknologi seperti spektrometri Raman dapat meningkatkan diagnosa kanker kulit dan hasil pemulihan pasien melalui diagnosa dini.

“Pemanfaatan teknologi ini dalam praktik klinis akan menandai langkah transformatif dalam diagnosa kanker kulit di tahun-tahun mendatang.”

Penemuan terbaru menunjukkan bahwa spektroskopi Raman berpotensi meningkatkan diagnosis kanker kulit secara signifikan. Meskipun ada tantangan regulasi dan ukuran alat yang masih bulky, pengembangan teknologi ini menjanjikan bagi masa depan diagnosa non-invasif. Dengan integrasi kecerdasan buatan, diharapkan dapat mempercepat deteksi kanker kulit, memperbaiki hasil pasien, serta mengalihkan fokus dari prosedur biopsi invasif.

Sumber Asli: www.ajmc.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *