Terapi Tari Tango Argentina untuk Penyintas Kanker Payudara dan Keseimbangan

Terapi tari tango Argentina membantu penyintas kanker payudara yang mengalami neuropati akibat kemoterapi. Penelitian yang dipimpin oleh Lise Worthen-Chaudhari dari Ohio State University akan mengeksplorasi bagaimana terapi ini dapat meningkatkan keseimbangan dan fungsi saraf. Hasil awal menunjukkan bahwa tarian sosial dapat lebih efektif dalam meningkatkan fungsi dibandingkan latihan di rumah. Terapi ini bertujuan untuk tidak hanya membantu bertahan hidup tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.

Terapi tari tango Argentina yang disesuaikan membantu penyintas kanker payudara untuk mendapatkan kembali keseimbangan dan sensasi setelah mengalami neuropati akibat kemoterapi. Penelitian baru ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana intervensi gerakan musik ini dapat “mengatur ulang” otak guna meningkatkan fungsi setelah perubahan saraf akibat kemoterapi.

Dipimpin oleh Lise Worthen-Chaudhari, PhD dari Ohio State University, studi ini menggabungkan kesenangan tari tango dengan teknik ilmiah untuk membantu penyintas memulihkan keseimbangan, gait, dan sensasi di tangan dan kaki. Neuropati menyebabkan ketidaknyamanan seperti mati rasa dan nyeri, meningkatkan risiko jatuh bagi 80% penyintas kanker yang menjalani kemoterapi berbasis taxane.

Worthen-Chaudhari menyatakan bahwa terapi tari ini berfungsi untuk membantu penyintas tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga mengembalikan kualitas hidup. “Tujuannya adalah untuk memberikan cara yang menyenangkan dan efektif untuk meningkatkan keterampilan motorik sensori dan mengurangi rasa takut jatuh,” ujarnya.

Hasil pilot tahun 2024 menunjukkan bahwa dosis kecil dari tarian sosial lebih efektif dalam meningkatkan fungsi tugas ganda dibandingkan dengan latihan di rumah. Dalam studi lima tahun mendatang, tim peneliti akan merekrut 140 penyintas kanker payudara untuk menganalisis kinerja tugas ganda yang penting untuk aktivitas sehari-hari.

“Koneksi otak-tubuh ini meningkatkan koordinasi dan mengurangi risiko jatuh. Data pilot menunjukkan bahwa hanya dengan 20 menit tarian sosial beberapa kali seminggu bisa mulai mengatur ulang jalur saraf yang terpengaruh oleh pengobatan kanker,” tambah Worthen-Chaudhari.

Tango Argentina, dengan ritme 120 ketukan per menit, membantu mengaktifkan fenomena neural yang disebut entrainment, yang mengoordinasikan sistem bergetar. Musik membantu memicu aktivasi saraf untuk pergerakan tubuh, dan membuat terapi menjadi menyenangkan dan sosial adalah kunci untuk kepatuhan peserta. Worthen-Chaudhari berharap penelitian ini dapat membantu orang dengan kondisi yang mempengaruhi keseimbangan atau sensasi lainnya.

Terapi tari tango Argentina yang disesuaikan menawarkan metode inovatif bagi penyintas kanker payudara untuk memulihkan fungsi saraf yang terpengaruh kemoterapi. Kombinasi elemen sosial dan musik dalam terapi ini dapat meningkatkan keseimbangan, meredakan neuropati, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Penelitian selanjutnya akan memperkuat temuan ini dan berpotensi menawarkan manfaat bagi individu dengan kondisi serupa.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *