Peneliti Cornell Temukan Asam Empedu dari Bakteri Usus yang Tingkatkan Imunitas Melawan Kanker

Para peneliti di Weill Cornell Medicine menemukan bahwa bakteri usus menghasilkan asam empedu yang dapat memperkuat sistem imun melawan kanker dengan menghambat reseptor androgen. Dalam penelitian ini, asam empedu yang dimodifikasi memperlihatkan kemampuan meningkatkan sel T CD8 pada tikus, menawarkan potensi untuk terapi kanker baru.

Peneliti dari Weill Cornell Medicine menemukan peran baru bakteri usus dalam memproduksi asam empedu yang dapat menghambat sinyal hormon seks dan membantu sistem imun melawan kanker. Dalam studi yang dipublikasikan pada 15 April di Cell, asam empedu yang dimodifikasi oleh mikroba di usus manusia terbukti dapat menghambat reseptor androgen, yang berperan penting dalam biologi perkembangan dan kanker.

Ketika diuji pada tikus dengan kanker kandung kemih, asam empedu yang dimodifikasi ini memicu respon imun antikanker yang kuat. Chun-Jun Guo, salah satu penulis senior, menyatakan, “Saya sangat terkejut dengan temuan kami. Sebelumnya, tidak ada yang menemukan molekul seperti asam empedu ini yang dapat berinteraksi dengan reseptor androgen dengan cara ini.”

Asam empedu primer diproduksi oleh hati dan dilepaskan ke usus, kemudian dimodifikasi oleh bakteri. Tim Guo menemukan lebih dari 50 molekul asam empedu baru yang sebelumnya belum dikenal. Beberapa di antaranya terbukti secara langsung memblokir reseptor androgen, molekul yang menghambat aktivitas sel imun dalam tumor.

Dalam penelitian pada tikus, senyawa ini meningkatkan kemampuan sel T CD8, jenis sel imun penting, untuk membunuh sel kanker dan membantu mengurangi ukuran tumor. “Hasil kami menunjukkan bahwa asam empedu yang diubah ini membantu mengecilkan tumor dengan meningkatkan kemampuan sel T untuk bertahan dalam tumor dan menghancurkan sel kanker,” jelas Nicholas Collins, co-senior author.

Temuan ini menunjukkan potensi pengobatan kanker baru yang didasarkan pada manipulasi mikroba usus atau pengantaran asam empedu tertentu. Strategi di masa depan bisa melibatkan pengenalan bakteri terarah ke pasien atau mengkombinasikan asam empedu mikroba dengan imunoterapi yang ada.

David Artis, co-senior author lainnya, menegaskan, “Studi ini menyoroti kemitraan yang dalam dan berkembang antara host manusia dan mikrobiota ususnya.” Penemuan ini juga menunjukkan kekuatan kolaborasi multidisiplin dalam mengembangkan ilmu mikrobioma.

Meskipun penemuan ini masih dalam tahap awal, tim sedang mengeksplorasi bagaimana diet, genetika mikroba, dan faktor lainnya memengaruhi produksi asam empedu. Mereka berharap dapat memanfaatkan senyawa ini untuk mengembangkan terapi kanker yang lebih aman dan efektif.

Penelitian oleh Weill Cornell Medicine mengungkapkan potensi baru dari bakteri usus yang menghasilkan asam empedu yang dapat meningkatkan respon imun terhadap kanker. Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan terapi kanker yang lebih efektif melalui manipulasi mikrobiota usus. Walaupun masih awal, penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menghasilkan pengobatan yang lebih aman bagi penderita kanker.

Sumber Asli: www.fingerlakes1.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *