Penelitian menunjukkan bahwa pola pembersihan DNA EBV selama perawatan kanker nasofaring berkaitan dengan hasil kelangsungan hidup. Keberadaan DNA EBV yang persisten terkait dengan prognosis buruk, sedangkan pembersihan cepat setelah kemoterapi induksi menunjukkan prognosis yang lebih baik.
Dalam penelitian terhadap pasien kanker nasofaring yang menjalani induksi dan radioterapi bersamaan, adanya DNA virus Epstein-Barr (EBV) yang terus positif selama perawatan terkait dengan hasil kel存an yang lebih buruk. Sebaliknya, pembersihan cepat DNA EBV setelah kemoterapi induksi menunjukkan prognosis lebih baik.
Plasma DNA EBV merupakan biomarker utama untuk kanker nasofaring, namun banyak penelitian hanya melihat pengukuran tunggal dari DNA EBV, tanpa pemantauan berkelanjutan. Penelitian ini menganalisis pola pembersihan DNA EBV pada 2203 pasien yang baru didiagnosis kanker nasofaring antara Januari 2016 hingga Desember 2019.
Pengukuran DNA EBV dilakukan pada tiga waktu, yaitu sebelum dan sekitar awal radioterapi, serta dalam waktu 21 hari setelah selesai radioterapi. Hasil terbagi menjadi lima pola pembersihan DNA EBV: Tipe 1 (persisten tidak terdeteksi; 7,3%), Tipe 2 (pembersihan cepat setelah kemoterapi dengan tingkat tidak terdeteksi stabil; 42,8%), Tipe 3 (pembersihan tidak lengkap setelah kemoterapi induksi tetapi lengkap setelah radioterapi; 35,0%), Tipe 4 (persistently detectable; 11,7%), dan Tipe 5 (resurgence; 3,3%).
Pasien yang mencapai status tidak terdeteksi pada akhir kemoterapi induksi (tipe 2) memiliki kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) terbaik pada 5 tahun (83,0%), lebih baik dari kelompok lain termasuk yang tidak terdeteksi pada akhir radioterapi (tipe 3, 76,0%). Pasien yang tetap terdeteksi akhir radioterapi (tipe 4) menunjukkan PFS lebih buruk (52,5%) dibandingkan dengan semua pola pembersihan lainnya.
“Temuan kami menekankan pentingnya pemantauan dinamis DNA EBV untuk perawatan individu pasien kanker nasofaring,” simpul para peneliti. Pola pembersihan temporal DNA EBV dapat memberikan wawasan prognostik tambahan dibandingkan dengan pengukuran pada satu titik waktu.
Pola pembersihan DNA EBV memiliki implikasi penting bagi prognosis kanker nasofaring. Pembersihan cepat DNA EBV menyiratkan hasil yang lebih baik, sedangkan keberadaan yang persisten di akhir perawatan berkorelasi dengan hasil yang lebih buruk. Pemantauan dinamis DNA EBV mampu meningkatkan penanganan individual terhadap pasien.
Sumber Asli: www.medscape.com