Deteksi dini kanker penting untuk perawatan efektif dan berkurangnya kematian. Program skrining seperti mamografi dan CT titik keras sukses menurunkan angka kematian. Penelitian terkini mengeksplorasi penggunaan AI dan biomarker untuk meningkatkan akurasi skrining, meskipun masih ada tantangan dalam mengatasi hasil positif palsu dan mendeteksi stadium awal kanker.
Deteksi dini kanker sangat penting untuk meningkatkan peluang pengobatan yang efektif. Menurut David Crosby dari Cancer Research UK, program skrining seperti mamografi untuk kanker payudara dan CT scan dosis rendah untuk kanker paru telah mengurangi angka kematian kanker secara signifikan di AS. Sekitar 5 juta kematian terkait kanker dihindari antara 1975-2020 berkat usaha skrining ini.
Namun, beberapa kanker sulit untuk dideteksi lewat program skrining besar. Contohnya, glioblastoma adalah jenis kanker otak agresif yang sering terabaikan. Angka-angka menunjukkan, kanker serviks masih menimbulkan banyak kematian di negara berpenghasilan rendah, meskipun dapat dicegah. Rebecca Richards-Kortum menekankan, banyak wanita tidak terjangkau pemeriksaan.
Teknologi baru dan wawasan biologis menjanjikan peningkatan deteksi kanker. Pengujian biopsi cair, yang melakukan pemantauan lewat sampel darah untuk mendeteksi biomarker kanker, sedang dikembangkan. Hal ini dapat membantu menemukan kanker lebih awal. Namun, penting untuk mengidentifikasi biomarker yang tepat untuk menghindari hasil positif palsu yang tinggi, seperti yang terjadi pada pengujian PSA untuk kanker prostat.
Peneliti sedang berupaya untuk mengenali tanda-tanda kanker tahap awal dengan menggunakan beberapa biomarker. Catherine Alix-Panabières dari Universitas Montpellier mengembangkan penelitian untuk kanker pankreas, menggabungkan teknologi AI untuk membedakan antara orang sehat dan pasien kanker. Hanash memimpin upaya serupa untuk kanker paru-paru, menganalisis ribuan spesimen biobank.
Perusahaan juga mengembangkan tes deteksi awal multi-kanker, seperti Galleri MCED yang dapat mendeteksi lebih dari 50 jenis kanker. Hasil uji klinis Galleri menunjukkan kemampuan untuk menangkap kanker yang tidak terdeteksi sebelumnya. Namun, masih ada tantangan dalam mendeteksi kanker stadium awal dan memahami jumlah jenis tumor yang bisa terdeteksi dari satu sampel darah.
Pengujian biopsi cair berusaha menyeimbangkan deteksi sensitif kasus kanker nyata dengan meminimalkan hasil positif palsu. Meskipun Galleri menunjukkan hasil baik, tantangan muncul jika diterapkan secara luas. Lecia Sequist menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih dipersonalisasi dalam skrining untuk menjawab berbagai risiko kanker yang masih kurang dipahami.
Kemajuan dalam deteksi dini kanker sangat bergantung pada teknologi baru dan pemahaman biomarker. Meskipun tantangan masih ada, termasuk kesulitan dalam mendeteksi beberapa kanker dan risiko positif palsu, proses ini membutuhkan perhatian yang lebih personal untuk memastikan efektivitas skrining. Penelitian lebih lanjut akan terus mendorong kemajuan di bidang ini, memberikan harapan untuk deteksi kanker yang lebih efektif dan pengobatan yang lebih awal.
Sumber Asli: www.nature.com