Marcus Wendling, seorang pria sehat berusia 47 tahun, didiagnosis kanker rektum setelah menemukan satu gejala: darah dalam kotoran. Setelah melakukan kolonoskopi, ditemukan tumor yang mengharuskannya menjalani operasi dan kemoterapi. Meskipun menghadapi tantangan, ia tetap bertekad untuk kembali berolahraga dan menjalani hidup normal.
Seorang pria berusia 47 tahun asal Ohio, Marcus Wendling, berbagi pengalamannya setelah didiagnosis kanker rektum hanya karena satu gejala. Meskipun hidupnya sehat, dengan diet yang baik dan rutin berolahraga, segalanya berubah saat ia menemukan darah dalam kotorannya di awal tahun 2023. Segera setelah itu, ia menjalani kolonoskopi yang mengungkapkan adanya tumor.
Setelah berhasil menyelesaikan triathlon beberapa bulan sebelumnya, kabar diagnosis kanker datang sebagai kejutan. Marcus tidak mengeluhkan gejala lain, tetapi ketika dia menyebutkan adanya darah, dokter langsung melakukan pemeriksaan. Hasilnya menunjukkan polip jinak dan satu polip besar yang ternyata adalah kanker rektum.
Setelah menjalani prosedur reseksi anterior untuk memotong bagian dari rektum, situasinya memburuk saat tiga dari dua belas kelenjar getah bening yang diangkat positif terkena kanker, yang membuatnya berada di stadium tiga. Ini memaksanya untuk menjalani kemoterapi dan memerlukan kantong ileostomi sementara.
Marcus mengungkapkan, “Saya tidak pikir siapapun dapat benar-benar siap untuk gelombang emosi saat memulai kemoterapi, tetapi perawat di Martha Morehouse adalah yang terbaik.” Ia mencatat bahwa, meskipun mendengar banyak cerita mengerikan tentang efek samping kemoterapi, dia merasa cukup beruntung karena hanya mengalami sedikit efek samping selama 12 minggu ke depan.
Setelah menjalani perawatan, Marcus bertekad untuk kembali berolahraga dan bercita-cita untuk mengikuti setengah Ironman. Dia merasa “sangat beruntung” bisa kembali menjalani hidup normal. Meski harus menjalani pemeriksaan rutin dan kolonoskopi tahunan untuk memastikan kanker tidak kembali, semangatnya tak surut.
Kisah Marcus Wendling menunjukkan bahwa meskipun gaya hidup sehat, kanker bisa terjadi. Penting untuk memperhatikan satu gejala, seperti darah dalam kotoran, yang menjadi titik balik dalam hidupnya. Melalui kemoterapi yang berat, dia tetap optimis untuk kembali ke aktivitas fisik dan menjalani kehidupan yang lebih normal.
Sumber Asli: www.ladbible.com
