Terapi proton langkah-demi-langkah terbukti efektif dalam mengurangi efek samping bagi pasien kanker, terutama kasus Tiffiney Beard yang bebas dari efek samping setelah menjalani 33 sesi. Proses pengobatan ini memakan waktu hanya 30 menit per hari selama 3 bulan dan hasilnya sangat positif.
Terapi proton dengan teknologi step-and-shoot baru berhasil mengurangi efek samping pada pasien kanker. Penelitian ini diadakan di Corewell Health William Beaumont University Hospital di Royal Oak, Michigan. Metode ini melibatkan penyampaian radiasi yang lebih tepat sasaran ke area tumor, menghasilkan efek samping yang minimal, hanya berupa perubahan warna kulit ringan pada pasien dalam kurun waktu sembilan bulan.
Tiffiney Beard, seorang pasien berusia 46 tahun dari Redford, Michigan, sebelumnya didiagnosa mengidap karsinoma kistik adenoid, tumor langka yang sangat invasif. Menurut Dr. Rohan Deraniyagala, yang merawat Beard, tumor ini cenderung menyerang saraf, yang membuat pengobatannya sering disertai efek samping yang parah seperti kelelahan dan rasa sakit. Namun dengan terapi ini, Beard bebas dari efek samping.
Beard menjalani perawatan selama tiga bulan dengan hanya menghabiskan sekitar 30 menit sehari, lima hari dalam seminggu, sehingga dia bisa tetap bekerja dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Dia menjalani total 33 sesi terapi proton setelah mengangkat tumor seukuran kelereng.
“Setelah tumor diangkat, saya melakukan 33 terapi proton dan luar biasanya, saya tidak mengalami efek samping dan tidak melewatkan waktu kerja,” ujar Beard. “Saya tidak mengalami efek samping yang sering didengar orang-orang tentang radiasi.”
Hasil pemeriksaan terakhir menunjukkan tidak ada tanda-tanda kanker dan Dr. Deraniyagala mengonfirmasi tidak ada kerusakan radiasi di bagian tubuhnya yang lain, termasuk otak. Beard akan menjadi studi kasus yang dipresentasikan di simposium internasional dan pertemuan tahunan yang akan datang.
Saat ini, di Corewell Health sedang diuji terapi proton generasi berikutnya, DynamicARC®, yang diyakini bisa lebih memajukan pengobatan kanker. Metode ini diharapkan mendapatkan persetujuan FDA tahun depan. Dr. Deraniyagala optimis bahwa pengalaman positif Beard dapat dibagikan pasien lain yang mendapatkan terapi serupa.
Langkah baru dalam terapi proton langkah-demi-langkah menunjukkan potensi luar biasa dengan efek samping minimal, berdasarkan pengalaman pasien seperti Tiffiney Beard. Teknik ini bertujuan untuk menyasar tumor dengan akurasi tinggi sambil melindungi jaringan sehat, yang bisa menjanjikan harapan baru bagi pasien kanker. Dengan pengembangan lanjutan seperti DynamicARC®, masa depan terapi kanker mungkin akan semakin cerah.
Sumber Asli: www.news-medical.net