Hasil KEYNOTE-689 Berpotensi Ubah Perawatan Kanker Kepala dan Leher

Hasil uji coba fase 3 KEYNOTE-689 mungkin akan merevolusi pengobatan untuk kanker kepala dan leher yang dapat diangkat. Dr. Ravindra Uppaluri menekankan pentingnya pendekatan multidisipliner dan perlunya penelitian lebih lanjut tentang imunoterapi.

Dr. Ravindra Uppaluri, MD, PhD, yang merupakan investigator utama dalam uji coba fase 3 KEYNOTE-689, menekankan pentingnya pendekatan multidisipliner dalam menerapkan temuan penelitian ke dalam praktik nyata untuk pasien dengan kanker kepala dan leher yang dapat diangkat. Berbicara dalam wawancara dengan The American Journal of Managed Care, ia mengungkapkan potensi perubahan standar perawatan bagi pasien dengan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher stadium lanjut yang dapat dioperasi.

Uppaluri, yang juga menjabat sebagai direktur onkologi bedah kepala dan leher di Dana-Farber Brigham Cancer Center, mempresentasikan hasil uji coba KEYNOTE-689 yang dilakukan baru-baru ini di Pertemuan Tahunan American Association for Cancer Research 2025 di Chicago. Ia mencatat bahwa kombinasi pembrolizumab (Keytruda; Merck) sebelum dan sesudah operasi, serta kemoterapi pasca operasi, dapat menjadi protokol baru yang sangat efektif.

“Data-data ini benar-benar mendukung bahwa pembrolizumab neoadjuvant diikuti dengan pembedahan dan pembrolizumab adjuvant adalah standar baru untuk perawatan pasien. Ini terutama berlaku untuk kanker yang dapat diangkat stadium lanjut,” ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa kolaborasi antara ahli bedah, onkolog medis, dan ahli radiasi sangat penting untuk kesuksesan prosedur ini.

Uppaluri juga percaya bahwa perawatan multidisipliner ini harus diimplementasikan secara lebih luas untuk semua pasien. Menurutnya, keterlibatan onkolog medis sejak awal adalah kunci dalam aplikasi imunoterapi.

Mengenai penelitian mendatang, ia menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diselidiki lebih lanjut, seperti kontribusi dari masing-masing fase terapi dan apakah immunotherapy lain dapat memberikan hasil yang lebih baik. Menurutnya, pemahasan mengenai berbagai target blokade checkpoint imun yang ada juga sangat relevan untuk perkembangan klinis di masa depan.

Hasil dari uji coba fase 3 KEYNOTE-689 menunjukkan potensi signifikan untuk mengubah pendekatan pengobatan kanker kepala dan leher yang dapat diangkat. Dr. Ravindra Uppaluri menekankan pentingnya kolaborasi multidisipliner dalam penerapan hasil ini. Pertanyaan-pertanyaan mendalam dan eksplorasi lebih lanjut dalam penelitian sangat diperlukan untuk memaksimalkan efektivitas perawatan.

Sumber Asli: www.ajmc.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *