Terapi Berurutan Tingkatkan Kelangsungan Hidup pada Limfoma Langka

Studi terbaru oleh Mass General Brigham menemukan bahwa urutan terapi tertentu dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan limfoma T dewasa dan NK. Penggunaan inhibitor molekul kecil sebagai terapi kedua, diikuti modulator epigenetik, menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kemoterapi. Temuan ini dipublikasikan di British Journal of Haematology.

Setelah penelitian baru, tampaknya terdapat harapan bagi pasien kanker limfoma yang sulit diobati. Studi dari Mass General Brigham menunjukkan bahwa urutan terapi kanker tertentu dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup, terutama pada limfoma T dewasa dan sel pembunuh alami (NK) yang resisten terhadap perawatan awal. Penelitian ini diterbitkan di British Journal of Haematology dan menyoroti bagaimana terapi berbasis molekul kecil dan modulator epigenetik dapat efektif bila diberikan dalam urutan yang tepat.

Pasien yang mengalami limfoma T/NK sel dewasa yang kambuh atau resisten sangat sulit untuk diobati, dan prognosis mereka sering menyedihkan. Sayangnya, hingga saat ini, tidak ada protokol pengobatan yang jelas yang ditetapkan. Profesional kesehatan sering kali harus memilih antara berbagai opsi lain tanpa panduan yang tegas, seperti kemoterapi sitotoksik atau modulator epigenetik.

Penelitian dipimpin oleh Salvia Jain, MD, yang juga anggota pendiri konsorsium PETAL, beserta timnya menganalisis data dari pasien yang menerima kemoterapi sitotoksik awal dan kemudian jalur perawatan lanjutan. Mereka mengelompokkan pasien berdasarkan jenis pengobatan kedua dan ketiga, termasuk analisis bertahap dari 12 jalur pengobatan yang berbeda.

Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan inhibitor molekul kecil sebagai terapi lini kedua, diikuti dengan modulator epigenetik, secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup pasien dibandingkan dengan metode pengobatan lainnya. Manfaat kelangsungan hidup ini sangat terlihat khususnya pada kelompok berisiko tinggi dan pasien dengan limfoma T sel angioimmunoblastic.

“Hasil ini mendukung penggunaan lebih awal dari terapi-terapi inovatif ini dan mendorong penelitian lebih lanjut tentang kelas obat ini,” ujar Mark Sorial, PharmD, lead author dari studi ini. “Kita juga perlu mengeksplorasi lebih dalam mengenai inhibitor sinyal terarah seperti duvelisib di kelompok pasien ini yang memiliki pilihan pengobatan yang terbatas.”

Riset kanker menjadi salah satu dasar utama dalam perawatan yang diberikan oleh Mass General Brigham. Mereka berobsesi pada inovasi dan pendidikan, yang bertujuan untuk menyediakan pendekatan untuk perawatan kanker secara menyeluruh. Dari pencegahan hingga masa pemulihan, mereka berkomitmen untuk menempatkan kesetaraan kesehatan sebagai inti dari dukungan mereka.

Dalam kesimpulan, penelitian dari Mass General Brigham menunjukkan bahwa urutan terapi kanker tertentu dapat memperbaiki hasil untuk pasien dengan limfoma sel T dan NK yang sulit diobati. Penggunaan terapi berbasis molekul kecil diikuti oleh modulator epigenetik menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup, terutama di antara pasien berisiko tinggi. Temuan ini mendukung perlunya penelitian lebih lanjut dalam pengobatan kanker tersebut.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *