Kombinasi obat avutometinib, abemaciclib, dan fulvestrant menunjukkan aktivitas klinis awal di pasien kanker payudara HR+/HER2- yang resisten terhadap inhibitor CDK4/6, dengan ORR 13,3% dan efek samping mayoritas ringan.
Dalam sebuah penelitian tahap awal untuk pasien kanker payudara metastatik positif hormon reseptor (HR+) dan negatif HER2 yang resisten terhadap inhibitor CDK4/6, kombinasi obat avutometinib, abemaciclib, dan fulvestrant menunjukkan hasil positif. Data awal memperlihatkan tingkat respons objektif (ORR) mencapai 13,3%, berdasarkan presentasi dalam Pertemuan Tahunan Asosiasi Penelitian Kanker Amerika (AACR) 2025.
Kombinasi ini, termasuk ajudikator في المرضى yang sudah mengalami progresi setelah menggunakan inhibitor CDK4/6, menunjukkan aktivitas klinis awal dan profil keamanan yang dapat dikelola. Dosis maksimum yang dapat diterima (MTD) telah ditetapkan didasarkan pada desain Bayesian Optimal Interval. DLT dilaporkan di 3 dari 4 pasien pada dosis tertinggi, sementara 9 pasien di dosis menengah tidak mengalami efek samping yang serius.
Regimen dosis yang disarankan untuk fase 2 adalah abemaciclib 100 mg dua kali sehari, avutometinib 3.2 mg dua kali seminggu, dan fulvestrant 500 mg setiap 28 hari secara intramuscular. Efek samping yang terkait dengan pengobatan umumnya ringan, kebanyakan grade 1 atau 2, dan tidak ada efek grade 4 atau 5 yang teridentifikasi. Efek samping paling umum adalah peningkatan kadar CPK, neutropenia, dan diare.
Mengenai efikasi, ORR yang terkonfirmasi mencapai 13,3%, dengan satu pasien mengalami respons lengkap dan satu pasien respons parsial. Sebanyak 46,7% pasien menunjukkan stabilitas penyakit, dan 26,7% mengalami manfaat klinis pada minggu ke-24. Namun, 40% pasien mengalami progresi penyakit dan satu pasien tidak dapat dievaluasi.
“Kombinasi avutometinib, abemaciclib, dan fulvestrant menunjukkan profil keamanan yang dapat dikelola dan efikasi awal pada kanker payudara HR+/HER2- yang resisten terhadap inhibitor CDK4/6,” ungkap penulis utama studi, Dr. Adrienne G. Waks dari Dana-Farber Cancer Institute.
Studi ini melibatkan pasien wanita berusia rata-rata 60,5 tahun yang semuanya negatif HER2. Dengan riwayat terapi sebelumnya dan sebagian besar pasien pernah menerima minimal dua lini terapi endokrin. Dari 17 pasien yang terdaftar, hanya 16 yang menerima dosis dan dievaluasi keamanan.
Dari data, proporsi pasien yang terdiagnosis pada stadium II dan IV adalah masing-masing 31,3% dan 25%. Meski pasien memiliki intervensi sebelumnya dengan inhibitor CDK, sebagian besar hanya memiliki sedikit paparan terhadap terapi sitotoksik. Median waktu progresi bebas (PFS) tercatat 3,6 bulan dalam pemantauan rata-rata 9,8 bulan.
Dari segi profil farmakokinetik, pengukuran pada hari pertama dan ke-15 dari siklus pertama menunjukkan paparan obat yang konsisten tanpa interaksi merugikan. Hal ini menggambarkan apa yang tampak sebagai aktivitas biologis dari regimen ini dan membuka harapan baru untuk pengobatan.
Kombinasi avutometinib, abemaciclib, dan fulvestrant menunjukkan hasil menjanjikan dalam pengobatan kanker payudara HR+/HER2- yang resisten terhadap inhibitor CDK4/6. Meskipun efek samping yang terdeteksi umumnya ringan, data efikasi juga memberikan harapan dengan tingkat respons objektif sebesar 13,3%. Penelitian lebih lanjut dalam fase 2 diharapkan dapat memperjelas potensi kombinasi ini.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com