Penelitian pra-klinis yang dipublikasikan di Acta Materia Medica menemukan strategi terapi nano presisi untuk menghancurkan pertumbuhan tumor pankreas dengan menargetkan saraf terkait tumor. Metode ini meningkatkan khasiat kemoterapi dengan mengganggu interaksi antara saraf dan tumor di area tersebut.
Sebuah studi pra-klinis baru-baru ini mengumumkan penerapan strategi nano-terapi presisi yang inovatif untuk menyerang saraf terkait tumor dalam konteks kanker pankreas. Ini diungkap dalam publikasi terbaru di jurnal Acta Materia Medica. Pendekatan ini menggunakan vesikel membran luar yang berasal dari Escherichia coli Nissle 1917, yang didekorasi dengan peptida pengikat saraf. Tujuannya adalah untuk mengantarkan penghambat reseptor tropomiosin (Trk) secara spesifik ke saraf-saraf yang berasosiasi dengan tumor, yang bertujuan menghambat aktivitas saraf melalui jalur sinyal neurotropin/Trk.
Lebih lanjut, vesikel membran luar ini bisa memicu peralihan dari tipe sel M2 ke M1, yang berkontribusi meningkatkan kerusakan pada saraf. Dengan cara ini, terapi nano yang dikembangkan ini dikatakan dapat meningkatkan efikasi kemoterapi pada pasien kanker pankreas secara signifikan. Pengembangan ini tentunya menawarkan harapan baru dalam pengobatan kanker yang dikenal ganas ini.
Penelitian ini diharapkan memberi dampak yang besar bagi perkembangan dan efektivitas strategi pengobatan kanker pankreas, yang selama ini dikenal sulit diatasi. Menarik untuk dicatat, respons terhadap kemoterapi bisa jauh lebih baik berkat intervensi nano ini, yang mengubah cara kita melihat pengobatan kanker pankreas. Jika efektivitasnya terbukti dalam pengujian lebih lanjut, bisa jadi ini adalah langkah maju yang penting dalam perang melawan kanker pankreas.
Penelitian ini dilakukan oleh Xia dan Zhang, dan telah dirilis di jurnal Acta Materia Medica dengan referensi doi.org/10.15212/amm-2024-0092. Penemuan ini menunjukkan bahwa integrasi pendekatan baru dengan pengobatan yang sudah ada bisa berpotensi memperkuat hasil perawatan pasien. Mengambil perhatian lebih jauh bisa menghasilkan terapi yang lebih efektif di masa depan untuk pasien kanker pankreas.
Studi ini menunjukkan potensi penggunaan terapi nano presisi untuk mengintervensi saraf terkait tumor dalam kanker pankreas. Dengan meningkatkan efektivitas kemoterapi melalui strategi baru ini, ada kemungkinan langkah maju yang signifikan dalam pengobatan penyakit yang sulit diobati ini. Temuan ini bisa merubah cara pengobatan kanker pankreas ke depannya jika terbukti berhasil di uji klinis lanjutan.
Sumber Asli: www.news-medical.net