MedStar Health memperingati Minggu Keselamatan Matahari Nasional dengan survei yang menemukan banyak orang dewasa kurang pengetahuan tentang kesehatan kulit dan penyakit akibat panas. Penelitian menunjukkan pentingnya perlindungan sinar matahari pada anak-anak untuk mencegah kanker kulit di masa depan, dengan rekomendasi penggunaan tabir surya secara rutin.
Ketika musim panas mendekat di Maryland, MedStar Health menandai Minggu Keselamatan Matahari Nasional yang kelima pada 19 Mei. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko paparan sinar matahari dan memberikan panduan tentang perlindungan kulit serta penyakit akibat panas. Ini menjadi penting, mengingat banyak orang dewasa kurang edukasi tentang keselamatan dari sinar matahari.
Sebuah survei nasional yang dilakukan MedStar Health menunjukkan, mayoritas orang dewasa tidak melakukan pemeriksaan kulit secara rutin. Sekitar 70% responden melaporkan tidak menjalani pemeriksaan kulit tahunan dari dokter. Di antara yang berusia di atas 45 tahun, hampir setengahnya mengaku belum pernah melakukan pemeriksaan kulit sama sekali. Hal ini menunjukkan perlunya pengetahuan yang lebih baik tentang kesehatan kulit.
Dalam survei yang sama, ditemukan bahwa banyak orang dewasa tidak memahami dengan baik tentang penyakit yang diakibatkan oleh panas. Hanya sedikit responden yang dapat mengidentifikasi semua jenis penyakit akibat panas atau gejalanya. Banyak dari mereka yang berusia 65 tahun ke atas tidak tahu bahwa mereka berada dalam kategori risiko yang lebih tinggi. Kematian akibat panas ekstrem, terus menjadi penyebab utama kematian terkait cuaca di Amerika Serikat, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 25 tahun terakhir.
Satu kesalahpahaman umum yang dijelaskan dalam survei adalah seberapa cepat suhu di dalam mobil bisa meningkat saat terpapar sinar matahari. Banyak responden meremehkan bahaya ini. Padahal, suhu mobil bisa naik 20 derajat Fahrenheit hanya dalam waktu 10 menit. Ini menyoroti betapa pentingnya bagi orang tua untuk melindungi anak mereka dari sinar matahari sedini mungkin.
Survei menemukan hanya sepertiga orang dewasa yang sadar bahwa sunburn hebat di masa kanak-kanak jauh lebih berbahaya ketimbang di masa dewasa. Sebuah studi menunjukkan, bahkan satu sunburn yang melepuh di masa kecil bisa menggandakan risiko terbentuknya melanoma seumur hidup. Dr. Min Deng, seorang ahli bedah di MedStar Health, menyatakan, “Sunscreen tidak hanya digunakan pada hari pantai,” dan seharusnya menjadi bagian dari rutinitas anak untuk aktivitas di luar ruangan.
Dr. Deng menegaskan bahwa konsekuensi jangka panjang dari paparan sinar matahari sering kali diabaikan. Ia menjelaskan, “Sebagian besar kerusakan sinar matahari yang kita alami sepanjang hayat, 50 hingga 80%, terjadi sebelum usia 20 tahun.” Kerusakan ini tidak akan terlihat seketika, tetapi akan terakumulasi, dan begitu kanker kulit muncul bertahun-tahun kemudian, kerusakannya sudah terjadi.
Sekarang, Dr. Deng melihat pasien yang lebih muda, beberapa di antaranya baru berusia 18 tahun, didiagnosis dengan jenis kanker kulit seperti karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Para ahli mendesak keluarga untuk menjadikan perlindungan sinar matahari sebagai kebiasaan sehari-hari. Anjuran untuk menggunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih tinggi, dan mengulang penggunaannya sepanjang hari, bahkan saat cuaca dingin atau mendung, sangat dianjurkan.
Di tengah meningkatnya kesadaran tentang risiko kesehatan akibat sinar matahari, survei MedStar Health mengungkap banyak orang dewasa tidak memahami perlunya pemeriksaan kulit rutin dan bahaya penyakit akibat panas. Sunburn di masa kanak-kanak berpotensi menggandakan risiko kanker kulit. Dr. Min Deng menekankan pentingnya perlindungan sinar matahari sejak dini, merekomendasikan penggunaan tabir surya sebagai kebiasaan harian. Demikian, langkah-langkah sederhana ini bisa membantu menurunkan angka kejadian kanker kulit di masa depan.
Sumber Asli: www.cbsnews.com