Peneliti Fox Chase Dapat Dana untuk Reduksi Toksisitas Pengobatan Kanker Kandung Kemih

Dr. Pooja Ghatalia dari Fox Chase Cancer Center telah mendapat dana dari Departemen Pertahanan untuk melakukan penelitian yang fokus pada pengurangan efek samping pengobatan kanker kandung kemih. Penelitian ini melibatkan pendekatan baru dalam administrasi terapi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Pooja Ghatalia, MD, dari Fox Chase Cancer Center, baru saja menerima dana dari Departemen Pertahanan AS. Pendanaan ini, bersumber dari program penelitian medis yang ditetapkan oleh Kongres, akan digunakan untuk menyelidiki cara baru dalam pengobatan kanker kandung kemih, khususnya pada pasien dengan kanker urothelial metastatik. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan toleransi pengobatan dan kualitas hidup pasien.

Ghatalia menjelaskan, “Sangat menarik melihat penelitian ini benar-benar terjadi. Tim kami di Fox Chase memiliki minat pada strategi yang meningkatkan kualitas hidup pasien serta meminimalkan pengobatan yang berlebihan. Dengan dukungan dari pendanaan DoD, penelitian ini akan mengeksplorasi hal itu.”

Perawatan standar saat ini untuk pasien kanker urothelial metastatik adalah kombinasi enfortumab vedotin (EV) dan pembrolizumab (P), yang seringkali memberikan efek samping serius, termasuk kerusakan saraf. Pasien umumnya melanjutkan perawatan ini hingga efek samping tidak bisa ditoleransi lagi.

Dengan dana sebesar $1,9 juta, Ghatalia dan timnya akan melakukan uji coba fase II dengan satu kelompok. Mereka akan menguji pendekatan baru dalam pemberian EV/P dengan fase induksi selama 18 minggu, diikuti oleh pemeliharaan dengan hanya pembrolizumab. Peneliti berharap pendekatan ini bisa menjaga efektivitas pengobatan sambil mengurangi efek samping.

“Hasil penelitian ini akan memberikan kerangka kerja bagi dokter untuk menentukan keamanan penghentian enfortumab vedotin setelah enam siklus dan melanjutkan dengan pembrolizumab demi kualitas hidup pasien yang lebih baik,” ungkap Ghatalia.

Target utama dari penelitian ini adalah mencapai tingkat kelangsungan hidup bebas progresi sebesar 44% atau lebih selama 18 bulan. Kualitas hidup pasien juga akan diukur melalui survei terkait kesehatan umum dan gejala kanker kandung kemih.

Dalam penelitian ini, tim juga akan mengevaluasi apakah adanya DNA tumor sirkulasi (ctDNA) dapat membantu memprediksi respons pengobatan dari tes darah yang diambil di waktu tertentu selama trial. Analisis retrospektif diharapkan dapat menentukan apakah ctDNA dapat membantu dokter dalam memutuskan kapan pasien bisa berhenti menerima EV.

Penelitian ini, berjudul “Pemeliharaan Pembrolizumab Setelah Induksi Enfortumab Vedotin/Pembrolizumab pada Urothelial Carcinoma Metastatik Garis Depan,” didanai oleh Program Riset Kanker Peer Reviewed dari CDMRP DoD untuk tahun anggaran 2024. Penelitian ini menjadi salah satu dari lima aplikasi yang berhasil mendapatkan pendanaan dari total 51 yang diajukan.

Penelitian yang dijalankan di Fox Chase Cancer Center di bawah pimpinan Pooja Ghatalia memfokuskan pada pengurangan efek samping dari pengobatan kanker kandung kemih. Dengan pendekatan baru yang diumumkan akan diuji coba, para peneliti bertujuan untuk memberikan strategi yang lebih baik untuk kualitas hidup pasien. Pendanaan dari DoD memungkinkan lahirnya harapan baru dalam pengobatan kanker ini.

Sumber Asli: www.foxchase.org

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *